JAKARTA. Hampir 18 tahun berlalu sejak Siam Cement Group (SCG) menginjakkan kaki bisnisnya di Indonesia pada 1995 silam, kini jaringan bisnis konglomerasi milik keluarga kerajaan Thailand itu kian menggurita. Ekspansi tiada henti terus digeber seolah tanpa jeda. Posisi Indonesia pun kian strategis bagi SCG. Kelompok usaha itu yakin bisa meraup penjualan sekitar US$ 560 juta dari bisnis mereka di Indonesia. Jumlah tersebut naik sekira 7% dibanding periode yang sama tahun lalu. CEO SCG, Kan Trakulhoon bilang, proyeksi ini tak lepas dari kondisi ekonomi di dalam negeri yang masih relatif positif. Pasar Indonesia, kata Kan, diperkirakan bisa menyumbang sekira 4% terhadap total penjualan perusahaan di 2013 yang ditargetkan bisa menembus US$ 14 miliar. "Kontribusi pasar Asia Tenggara di luar Thailand sekitar 8%, separuhnya berasal dari Indonesia," ungkapnya.
SCG incar penjualan US$ 560 juta di indonesia
JAKARTA. Hampir 18 tahun berlalu sejak Siam Cement Group (SCG) menginjakkan kaki bisnisnya di Indonesia pada 1995 silam, kini jaringan bisnis konglomerasi milik keluarga kerajaan Thailand itu kian menggurita. Ekspansi tiada henti terus digeber seolah tanpa jeda. Posisi Indonesia pun kian strategis bagi SCG. Kelompok usaha itu yakin bisa meraup penjualan sekitar US$ 560 juta dari bisnis mereka di Indonesia. Jumlah tersebut naik sekira 7% dibanding periode yang sama tahun lalu. CEO SCG, Kan Trakulhoon bilang, proyeksi ini tak lepas dari kondisi ekonomi di dalam negeri yang masih relatif positif. Pasar Indonesia, kata Kan, diperkirakan bisa menyumbang sekira 4% terhadap total penjualan perusahaan di 2013 yang ditargetkan bisa menembus US$ 14 miliar. "Kontribusi pasar Asia Tenggara di luar Thailand sekitar 8%, separuhnya berasal dari Indonesia," ungkapnya.