SCG: Indonesia tujuan investasi terbesar di ASEAN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan asal Thailand Siam Cement Group (SCG) mengatakan Indonesia merupakan salah satu destinasi investasi terbesar di kawasan ASEAN.

CEO SCG Roongrote Rangsiyopash mengatakan, dengan pertumbuhan Indonesia sudah sangat membaik dan faktor kemudahan berusaha yang ditawarkan pemerintah membuat pihaknya ingin berinvestasi lebih di tanah air.

Sekadar tahu saja, SCG sebenarnya sudah berinvestasi di Indonesia sejak 1995, salah satunya dengan menggenggam 30% saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Pun juga melakukan investasi gabungan sebesar 50% dengan PT Nusantara Polymer Solutions, perusahaan plastik yang memproduksi high value added (HVA).


"Saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo, kami sampaikan kami sangat senang dengan ekonomi Indonesia yang baik yang juga diiringi dengan peraturan yang mendukung dan situasi politik yang cenderung stabil," ungkapnya di kawasan istana negara, Kamis (15/3).

Untuk itu dirinya tertarik untuk berinvestai dengan Barito Group (induk usaha Chandra Asri) dalam mengembangkan industri petrokimia. Namun sayangnya, Roongrote enggan membeberkan secara detail rencana investasinya itu,

Namun yang pasti ia mengatakan, investasi itu akan berupa pembangunan pabrik kedua milik Chandra Asri di Cilegon. "Saat ini proses investasinya sudah dalam tahap design pabrik yang membutuhkan waktu 8-9 bulan," tambah dia.

Bahkan, dirinya juga mengklaim apa yang ia lakukan saat ini sejalan dengan keinginan pemerintah untuk mempercepat pembangunan di Indonesia. "Kami senang ternyata Presiden Jokowi sangat memberikan perhatian penuh dalam pembangunan pabrik ini, kami sangat positif atas rencana ini," tutupnya.

Sekadar tahu saja, sebelumnya TPIA memang berencana untuk membangun pabrik ke II untuk memperkuat di bisnis petrokimianya.  

Adapun investasi tersebut akan berupa pabrik petrokomia di Cilegon, Jawa Barat dengan kapasitas produksi dua kali lipat dengan pabrik milik TPIA yang sebesar 1,4 juta ton per tahun.

Nilai investasi itu pun mencapai US$ 5,5 miliar atau setara dengan Rp 80 triliun. "Ini termasuk investasi terbesar Indonesia dan SCG juga," ungkapnya. Airlangga juga mengatakan, saat ini progres Investasi itu sudah dalam tahap front engineering design dan ditargetkan bisa beroperasi pada 2021-2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto