SCG kembali pimpin sektor bahan bangunan



BANGKOK, Untuk kedua kalinya, perusahaan terkemuka asal Thailand SCG memperoleh pengakuan Down Jones Sustainability Indexes (DJSI) sebagai pemimpin sektor dunia di sektor bahan dan perlengkapan bangunan. Sebelumnya, selama lima tahun berturut-turut sejak 2008 lalu, SCG telah diklasifikasikan dalam kategori gold class, sebuah klasifikasi yang berada satu tingkat di bawah pemimpin sektor. Presiden dan CEO SCG Kan Trakulhoon mengatakan, pengakuan untuk kedua kalinya sebagai pemimpin sektor dari DJSI ini merupakan hasil komitmen jangka panjang SCG terhadap pembangunan berkelanjutan (sustainable development). DJSI merupakan indeks keamanan yang menilai pembangunan berkelanjutan dari perusahaan-perusahaan terkemuka di dunia, Indeks tersebut merupakan tolok ukur penting bag i investor dengan dana investasi besar yang memasukkan dimensi keberlanjutan ke dalam portofolio mereka. Ini berdasarkan keakinan bahwa perusahaan yang mencatatkan usaha secara berkelanjutan akan mendapat pencapaian yanng lebih baik dan lebi besar. DJSI mengklasifikasikan perusahaan yang terdaftar menjadi 58 sektor, antara lain bahan dan perlengkapan bangunan, produsen minyak dan gas dan bahan kimia, pengecer makanan dan obat, dan pertambangan serta telokomunikasi. Klasifikasi dilakukan terhadap perusahaan yang terdaftar di DJSI World Investable Stocks Universe. "Hanya 2.500 perusahaan terbaik dengan ambang kapitalisasi pasar bebas yang beroperasi dalam jalur pembangunan berkelanjutan yang akan dipilih," ujar Kan, Senin (5/11).Kan mengatakan, selama hampir 100 tahun berdiri, SCG beroperasi dengan mengutamakan pembangunan berkelanjutan. Juga, dengan komitmen yangkuat terhadap masyarakat dan lingkungan. Menurut Kan, pengakuan sebagai pemimpin sektor selama dua tahun berturut-turut menunjukkan pencapaian SCG yang unggul dalam semua dimensi baik itu ekonomi, sosial, dan lingkungan. "Kami yakin, praktik pembangunan berkelanjutan akan membawa kami kepada pertumbuhan yang solid dan dapat dicapai pada masa mendatang," kata Kan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can