BANGKOK. Konglomerat terkemuka Thailand, SCG mengaku senang berinvestasi di Indonesia. Presiden dan CEO SCG Kan Trakulhoon mengaku akan terus berinvestasi di Indonesia. Menurut Kan, SCG telah menananmkan duit di Indonesia sebesar 29 miliar baht. Aset anak perusahaan SCG di Indonesia hingga saat ini mencapai sekitar US$ 1 miliar. Hingga kuartal III-2012 lalu, penjualan dan pendapatan dari hasil operasional SCG di Indonesia mencapai sekitar US$ 104 juta. Angka ini meningkat sebesar 112% dari periode sama tahun lalu. Meski begitu, tak semua pendapatan dari investasi SCG di Indonesia bisa masuk ke dalam laporan keuangan SCG konsolodasi. "Seperti investasi kami di 30% saham Chandra Asri Petrochemical tidak bisa masuk dalam laporan konsolidasi," ujar Kan.Kan mengatakan, perusahaan telah menyetujui investasi baru di Indonesia untuk membangun pabrik semen baru di Jawa Barat. Pabrik semen terintegrasi dengan kapasitas 1,8 juta ton itu akan dibangun dengan investasi senilai Rp 3,438 triliun atau US$ 356 juta. Investasi green field ini diperkirakan akan dimulai pada akhir tahun 2015 dan meliputi pembangkit listrik tenaga limbah untuk mengurangi penggunaan listrik. Menurut Kan, pembangunan pabrik semen tersebut cukup menjanjikan lantaran permintaan di Indonesia yang terus tumbuh. Saat ini, Kan bilang, kebutuhan semen di Indonesia mencapai 200 kg per kapita per tahun. "Ini sangat potensial," kata Kan. Kan juga mengatakan, investasi SCG lainnya di Indonesia yang telah terealisasi telah mendatangkan keuntungan termasuk, investasi SCG di sektor distribusi. "Kami happy berinvestasi di Indonesia," ujar Kan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
SCG mengaku senang berinvestasi di Indonesia
BANGKOK. Konglomerat terkemuka Thailand, SCG mengaku senang berinvestasi di Indonesia. Presiden dan CEO SCG Kan Trakulhoon mengaku akan terus berinvestasi di Indonesia. Menurut Kan, SCG telah menananmkan duit di Indonesia sebesar 29 miliar baht. Aset anak perusahaan SCG di Indonesia hingga saat ini mencapai sekitar US$ 1 miliar. Hingga kuartal III-2012 lalu, penjualan dan pendapatan dari hasil operasional SCG di Indonesia mencapai sekitar US$ 104 juta. Angka ini meningkat sebesar 112% dari periode sama tahun lalu. Meski begitu, tak semua pendapatan dari investasi SCG di Indonesia bisa masuk ke dalam laporan keuangan SCG konsolodasi. "Seperti investasi kami di 30% saham Chandra Asri Petrochemical tidak bisa masuk dalam laporan konsolidasi," ujar Kan.Kan mengatakan, perusahaan telah menyetujui investasi baru di Indonesia untuk membangun pabrik semen baru di Jawa Barat. Pabrik semen terintegrasi dengan kapasitas 1,8 juta ton itu akan dibangun dengan investasi senilai Rp 3,438 triliun atau US$ 356 juta. Investasi green field ini diperkirakan akan dimulai pada akhir tahun 2015 dan meliputi pembangkit listrik tenaga limbah untuk mengurangi penggunaan listrik. Menurut Kan, pembangunan pabrik semen tersebut cukup menjanjikan lantaran permintaan di Indonesia yang terus tumbuh. Saat ini, Kan bilang, kebutuhan semen di Indonesia mencapai 200 kg per kapita per tahun. "Ini sangat potensial," kata Kan. Kan juga mengatakan, investasi SCG lainnya di Indonesia yang telah terealisasi telah mendatangkan keuntungan termasuk, investasi SCG di sektor distribusi. "Kami happy berinvestasi di Indonesia," ujar Kan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News