KONTAN.CO.ID - Pertemuan World Economic Forum 2023 di Davos, Swiss menjadi pertemuan perdana ASEAN Leaders for Just Energy Transition (Pemimpin ASEAN untuk Transisi Energi yang Berkeadilan). Roongrote Rangsiyopash, Presiden dan Chief Executive Officer SCG dan Muhammad Taufik, Presiden dan Group Chief Executive Officer PETRONAS terpilih menjadi Ketua Bersama atau Co-Chair yang bertugas untuk mendorong kegiatan transisi energi di kawasan ini. Roongrote Rangsiyopash, Presiden dan Chief Executive Officer SCG, mengatakan, "Komunitas ini mempertemukan berbagai perusahaan prestisius dan berorientasi dampak dari berbagai sektor di kawasan Asia Tenggara, meliputi energi, keuangan, agribisnis, material, infrastruktur, dan mobilitas. Komunitas ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama pemerintah-swasta intra kawasan dan internasional, serta mendorong berbagai aksi yang diperlukan untuk mempercepat transisi energi yang adil dan inklusif." Asia Tenggara saat ini memiliki populasi sebesar 680 juta penduduk dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Tren terkini menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar fosil meningkat dengan cepat dan energi terbarukan meningkat lebih dari dua kali lipat. Meskipun banyak negara telah berkomitmen meningkatkan kebijakan energi dan iklim untuk mencapai netralitas karbon dan mengurangi ketergantungan penggunaan batu bara, akan tetapi pandemi Covid-19 dan krisis energi global masih mengancam laju transisi energi.
SCG & PETRONAS Pimpin Komunitas World Economic Forum Guna Wujudkan Transisi Energi
KONTAN.CO.ID - Pertemuan World Economic Forum 2023 di Davos, Swiss menjadi pertemuan perdana ASEAN Leaders for Just Energy Transition (Pemimpin ASEAN untuk Transisi Energi yang Berkeadilan). Roongrote Rangsiyopash, Presiden dan Chief Executive Officer SCG dan Muhammad Taufik, Presiden dan Group Chief Executive Officer PETRONAS terpilih menjadi Ketua Bersama atau Co-Chair yang bertugas untuk mendorong kegiatan transisi energi di kawasan ini. Roongrote Rangsiyopash, Presiden dan Chief Executive Officer SCG, mengatakan, "Komunitas ini mempertemukan berbagai perusahaan prestisius dan berorientasi dampak dari berbagai sektor di kawasan Asia Tenggara, meliputi energi, keuangan, agribisnis, material, infrastruktur, dan mobilitas. Komunitas ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama pemerintah-swasta intra kawasan dan internasional, serta mendorong berbagai aksi yang diperlukan untuk mempercepat transisi energi yang adil dan inklusif." Asia Tenggara saat ini memiliki populasi sebesar 680 juta penduduk dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Tren terkini menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar fosil meningkat dengan cepat dan energi terbarukan meningkat lebih dari dua kali lipat. Meskipun banyak negara telah berkomitmen meningkatkan kebijakan energi dan iklim untuk mencapai netralitas karbon dan mengurangi ketergantungan penggunaan batu bara, akan tetapi pandemi Covid-19 dan krisis energi global masih mengancam laju transisi energi.