SCG Umumkan Hasil Operasi H1/2024, Konsisten Genjot Pertumbuhan Berkelanjutan



KONTAN.CO.ID - SCG, pemimpin bisnis regional asal Thailand, mengumumkan hasil operasi untuk H1/2024, menunjukkan kenaikan prospek bisnis berkelanjutan dengan peningkatan penjualan dan profit dari periode sebelumnya, didorong oleh pemulihan ekonomi di Vietnam dan Indonesia.

SCG konsisten meningkatkan ketangkasan bisnis untuk menghadapi tantangan ekonomi, termasuk pemulihan ekonomi domestik yang lambat dan terkonsentrasi serta konflik geopolitik. Perusahaan terus meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif, manajemen biaya, menarget investasi strategis pada bisnis berpotensi tinggi, memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi produksi, dan menawarkan solusi inovatif untuk pelanggan di seluruh Asia Tenggara.

Hasil operasi SCG di H1/2024 menunjukkan ketangguhan berkat naiknya volume penjualan dari SCG Chemicals dan permintaan belanja yang lebih kuat di pasar ASEAN, terutama di Vietnam dan Indonesia. Pendapatan dari Penjualan konsolidasi SCG mencapai Rp110,5 triliun (USD 6,9 miliar) dengan keuntungan Rp2,7 triliun (USD 170 juta).


Komposisi penjualan termasuk 39% dari SCG Chemicals, 27% dari SCGP (Packaging), 16% dari SCG Cement & Green Solutions, 13% dari SCG Smart Living dan SCG Distribution & Retail, serta 5% dari SCG Decor. Pendapatan dari Penjualan SCG dari operasi di luar Thailand mencapai Rp21 triliun (USD 1,3 miliar), meningkat 12% y-o-y, dan jika dikombinasikan dengan penjualan ekspor dari Thailand, tercatat di Rp48,8 triliun (USD 3 miliar) atau 44% dari total Pendapatan dari Penjualan.

Untuk operasi Indonesia, Pendapatan dari Penjualan mencapai Rp8,5 triliun (USD 538 juta), meningkat 10% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Selain itu, pendapatan dividen dari SCG Investment menyumbang total pendapatan sebesar Rp56,1 triliun (USD 3,5 miliar), meningkat 3% q-o-q, dengan keuntungan sebesar Rp1,6 triliun (USD 102 juta), naik 53% q-o-q.   Lanskap ekonomi secara keseluruhan tetap menantang, namun SCG tangkas merespons dengan agilitas dan stabilitas. Pendapatan dari Penjualan Produk & Layanan Bernilai Tambah Tinggi (HVA) tercatat di Rp33,7 triliun (USD 2,1 miliar) atau 39% dari total penjualan, sementara penjualan produk-produk di bawah sertifikasi ramah lingkungan SCG Green Choice tercatat di Rp59,6 triliun (USD 3,7 miliar) atau mewakili 54% dari total penjualan.   Per 30 Juni 2024, total aset SCG mencapai Rp420,2 triliun (USD 25,8 miliar). Dari jumlah tersebut, total aset SCG di ASEAN (selain Thailand) adalah Rp192,3 triliun (USD 11,8 miliar) dengan total aset Indonesia mencapai Rp50,2 triliun (USD 3 miliar) atau 12% dari aset konsolidasi SCG di semua negara.   Thammasak Sethaudom, President & CEO SCG, menjelaskan, “Meskipun SCG terkena dampak dari lesunya bisnis petrokimia, ketegangan konflik geopolitik, persaingan pasar yang intens dari impor Tiongkok, dan pemulihan ekonomi domestik yang lambat akibat daya beli yang lemah di kalangan kelompok pendapatan menengah ke bawah, SCG secara aktif meningkatkan ketangkasan bisnis dan ketahanan operasional melalui beberapa langkah strategis: 1) Manajemen biaya energi, misalnya bisnis semen di Thailand yang telah meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif menjadi 47% dan produksi semen di Indonesia yang telah menggunakan bahan bakar alternatif mencapai 19,6% dari total bahan bakar dan akan terus bertambah; 2) Fokus pada bisnis berkelanjutan berpotensi tinggi, seperti solusi energi surya komprehensif untuk pasar residensial, pabrik, dan kawasan industri; 3) Peningkatan sistem penyimpanan, transportasi, dan distribusi produk dengan memanfaatkan teknologi untuk perencanaan pengiriman dan penerimaan barang guna mengurangi waktu kerja, meminimalisasi kerusakan, dan mengurangi kesalahan dalam proses penerimaan dan pengiriman; 4) Penerapan Kecerdasan Buatan (AI) untuk efisiensi operasi, di mana SCG Chemicals memanfaatkan solusi AI dari REPCO NEX untuk mengelola pemeliharaan mesin secara tepat dan mencapai keandalan 100%; dan 5) Menyediakan solusi yang memenuhi kebutuhan fungsional dan harga pelanggan, seperti truk mixer beton compact dari CPAC yang dirancang untuk konstruksi perkotaan dengan gang-gang sempit, mampu mengangkut hingga 2 meter kubik beton per perjalanan, memfasilitasi penggunaan semen yang efisien dan mengurangi limbah.”   Bisnis semen dan konstruksi diuntungkan dari pemulihan ekonomi yang kuat di Indonesia dan Vietnam. Daya beli mulai pulih, didorong oleh inisiatif Pemerintah Indonesia untuk mempercepat pembangunan dan pengembangan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain itu, Pemerintah Vietnam mempromosikan Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment). Sebaliknya, pemulihan di Thailand tetap lambat akibat penurunan permintaan musiman dan penundaan alokasi anggaran pemerintah.   SCG Cement & Green Solutions mempercepat promosi Low Carbon Cement Generasi 2, yang dapat mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 15-20% dibandingkan semen konvensional. Produk ini diperluas ke pasar internasional, termasuk Amerika Serikat dan Australia, dengan ekspor mencapai lebih dari 1 juta ton ke Amerika Serikat.

Di Thailand, penggunaan Low Carbon Cement telah menggantikan semen konvensional hingga  lebih dari 86% yang didorong oleh peningkatan proyek konstruksi pemerintah. Selain itu, SCG telah memperkenalkan berbagai model semen yang lebih sesuai untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, seperti brand “5 STAR” di Kamboja, “BEZT” di Indonesia, “ADAMAX” di Vietnam, dan “Rad” di Thailand.   SCG Distribution & Retail (D&R) menyediakan produk dan layanan perbaikan rumah melalui lebih dari 87 toko ritel di seluruh ASEAN. Di Q2/2024, perusahaan memperluas perdagangan modern Mitra10, pasar ritel terkemuka Indonesia yang menawarkan lebih dari 65.000 produk. Mitra10 menambahkan dua cabang baru di Sumatra dan Jawa Barat, menuju target pembukaan 100 gerai Mitra10 di tahun 2030.

Di saat yang sama, SCG D&R di Indonesia memperluas katalog produk distribusi untuk mencakup segmen di luar bahan bangunan, di antaranya SCG Smartwood, papan multiguna dengan tampilan kayu alami yang terinpirasi dari keindahan alam yang lebih kuat, tahan lama, dan tahan api; produk dari Fuchs, pemasok pelumas independen terbesar di dunia; dan Mpoin, tangki air anti-lumut dan virus, pertama dan satu-satunya yang telah teruji di lab Jepang.   SCG Smart Living memperkenalkan material dekoratif lanskap, seperti ubin trotoar SCG, untuk memenuhi kebutuhan industri pariwisata. Ubin ini dapat didesain dengan pola unik menggunakan teknik tembak pasir khusus.

Selain itu, brand ONNEX by SCG Smart Living telah meluncurkan sistem Air Scrubber, sistem HVAC inovatif untuk ruang kecil yang dirancang untuk gedung dan kantor dengan luas kurang dari 3.500 meter persegi. Layanan ini akan diperluas untuk mencakup seluruh Asia Tenggara dan Timur Tengah.   SCG Decor (SCGD) menargetkan penggandaan pendapatan pada tahun 2030, dimulai dengan operasi pabrik SPC LT oleh COTTO, yang memiliki kapasitas produksi sebesar 1,8 juta meter persegi per tahun, menargetkan pendapatan sebesar THB 500 juta atau sekitar Rp200 miliar. Selain itu, tiga proyek utama terkait dengan ubin porselen glasir bernilai tambah tinggi dan tahan lama di Vietnam dan Thailand saat ini sedang dalam tahap konstruksi dan diharapkan akan mulai dikomersialkan tahun ini.   Sementara itu, SCG sedang memperluas pasar bahan bangunan ke India sebagai wilayah dengan pertumbuhan nilai konstruksi yang tinggi dan berkelanjutan. SCG International, bekerja sama dengan BigBloc Construction Limited, telah berinvestasi dalam mendirikan pabrik Autoclaved Aerated Concrete (AAC) Wall pertama di Gujarat yang memproduksi panel dinding ringan, menggunakan merek “ZMARTBUILD WALL by NXTBLOC” untuk operasi komersialnya.   SCG Chemicals (SCGC) mengalami perbaikan berkat peningkatan volume penjualan dari dimulainya kembali operasi di pabrik Rayong Olefins (ROC), Thailand. Namun, di paruh kedua tahun ini, industri tetap menantang akibat permintaan global yang lebih rendah dan penambahan pasokan baru.

SCGC sedang mempercepat inovasi hijaunya, SCGC GREEN POLYMER, untuk memenuhi pasar dengan permintaan tinggi, seperti sektor barang konsumsi. Baru-baru ini, bekerja sama dengan Dow, SCGC mengembangkan bisnis daur ulang plastik di seluruh rantai nilai untuk pertama kalinya di kawasan Asia-Pasifik, bertujuan untuk mengembangkan teknologi daur ulang yang akan mengubah lebih dari 200.000 ton limbah plastik per tahun di Asia Tenggara menjadi produk sirkular yang bernilai pada tahun 2030.

Di Vietnam, kompleks petrokimia Long Son Petrochemicals (LSP) akan memulai dan menguji operasi hulu dan hilir pada Agustus-September 2024 dan akan memulai operasi komersial pada Oktober 2024.   SCGP (Packaging) fokus pada perluasan kapasitas produksinya untuk memenuhi permintaan kemasan dari sektor pariwisata dan layanan. Hal ini mencakup pengelolaan biaya bahan baku dan energi, serta mendorong pertumbuhan dalam bisnis dengan potensi tinggi. Baru-baru ini, SCGP memperluas bisnis kemasannya ke perlengkapan medis dan labware dengan berinvestasi di VEM (Thailand) Co., Ltd., produsen bagian cetakan injeksi polimer berkinerja tinggi. Investasi ini akan meningkatkan kemampuan produksi Deltalab, S.L. dan Bicappa Lab S.r.L., anak perusahaan SCGP, untuk memenuhi permintaan dan memperluas jaringan pelanggan internasional SCGP dengan lebih komprehensif.   Bisnis energi bersih terbaru SCG, SCG Cleanergy, berkembang dengan baik sesuai rencana, optimistis meningkatkan proporsi instalasi energi surya untuk pelanggan industri dengan permintaan tinggi, dengan total kapasitas produksi mencapai 522 megawatt di H1/2024.

Sementara itu, konstruksi unit pertama Rondo Heat Battery, inovasi baterai panas penyimpan panas thermal dari sumber energi surya dan angin pertama di Asia Tenggara dan satu-satunya di dunia yang digunakan untuk produksi semen, tengah berlangsung di pabrik semen SCG di Provinsi Saraburi, Thailand, dan diharapkan mulai beroperasi pada 2025 dan menjadi model untuk industri lainnya.

Di Indonesia, SCG Cleanergy melihat potensi Indonesia yang besar, tersebar, dan beragam untuk mendukung ketahanan energi kawasan dan pencapaian target bauran energi baru terbarukan, dan berinvestasi melalui pendirian kantor representatif SCG Cleanergy di Indonesia, PT SCG Cleanergy Indonesia, dengan nilai investasi sekitar Rp11 triliun (USD 679 juta).   Sebagai pemimpin bisnis dengan komitmen keberlanjutan, SCG senantiasa menempatkan komunitas sebagai pemangku kepentingan utama. Di Indonesia, SCG, melalui PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, baru saja meraih penghargaan CSR Awards Jawa Barat dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada kategori “Sustainability” di peringkat pertama dan “Regeneration Farmers” di peringkat kedua.

Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang memiliki komitmen inovatif program CSR berkelanjutan untuk menciptakan ekosistem masyarakat mandiri, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Sejumlah program berkelanjutan yang diusung SCG meliputi “Gesari (Gerakan Desa Berdikari)” dalam bidang Ekonomi Produktif, “Beasiswa Berprestasi” dalam bidang Pendidikan, “Generasi Mentari” dalam bidang Lingkungan, “SCG ASIK (Aku Suka Ikan)” dalam bidang Kesehatan, serta berbagai pembangunan infrastruktur yang dilakukan di lima desa di Kabupaten Sukabumi.   Dalam menekan kesenjangan sosial, SCG pun menyadari masih adanya tantangan yang dihadapi pendidikan Indonesia, khususnya dalam pemerataan akses ke pendidikan formal dan pengembangan diri. SCG pun kembali membuka pendaftaran Beasiswa SCG Sharing the Dream untuk tahun 2024 di Indonesia.

Sejak 2012, beasiswa ini telah menyalurkan dana pendidikan dan program pengembangan diri ke lebih dari 4.050 pelajar Indonesia dengan total dana teralokasi mencapai Rp19.000.000.000. Tahun ini, lebih 1.500 pelajar mendaftar beasiswa ini untuk kategori SMA dan S1.   Tentang SCG SCG merupakan salah satu pemimpin bisnis terkemuka di kawasan ASEAN dengan lini bisnis utama; Cement & Green Solutions, Smart Living, Decor, Distribution & Retail, Packaging, Chemicals, Cleanergy (Clean Energy), Logistics, Deep Technology & Digital, dan Investment. SCG berupaya menjawab kebutuhan yang beragam dari pelanggan melalui kemitraan kolaboratif dan pengembangan produk, layanan, dan solusi yang inovatif.   SCG memulai operasi bisnis di Indonesia sejak 1992 dengan membuka perdagangan dan secara bertahap mengembangkan investasinya dalam bisnis yang berbeda pada industri semen, bahan bangunan, bahan kimia, dan kemasan. Hingga hari ini, SCG memiliki total 37 perusahaan di seluruh Indonesia dengan lebih dari 7.000 karyawan.

Baca Juga: Bisnis SCG Melesat di Q1 2024 lewat Inovasi Hijau, Penggunaan Energi Bersih &Ekspansi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti