JAKARTA. PT Schroder Investment Management Indonesia menargetkan dana kelolaan mencapai Rp 64 triliun di 2012. "Adapun, untuk tahun ini, kami targetkan dana kelolaan Rp 58 triliun," ungkap Direktur Utama Schroder Investment Management Indonesia Michael Tjoajadi di Jakarta, Kamis (27/10). Tahun lalu, dana kelolaan Schroder hanya mencapai Rp 52,5 triliun. Kata Michael, per September 2011, dana kelolaan reksa dana Schroder sudah mencapai Rp 42 triliun. "Jika indeks saham positif, maka dana kelolaan reksadana kami bisa mencapai Rp 45 triliun," ujarnya.Sementara itu, dia bilang, untuk menggenjot kenaikan dana kelolaan di tahun mendatang, Schroder akan meningkatkan kinerja produk yang sudah ada, juga mengeluarkan tiga produk reksadana baru untuk institusi di akhir Oktober ini.Michael menuturkan, produk tersebut untuk mengakomodasi keinginan investor institusi. Selama ini, produk reksadananya ditawarkan kepada investor ritel dan institusi. Ketika indeks saham bergejolak, kadang membuat investor ritel melakukan redemption, sehingga menganggu dana kelolaan reksa dana. "Institusi suka komplain karena ritel menarik dananya. Kami mencoba mengeluarkan reksadana khusus untuk institusi," jelasnya. Produk reksa dana yang dikeluarkan untuk institusi tersebut kemungkinan menarik investor institusi yang telah menyimpan dana di produk reksadana yang sudah ada. Tiga produk reksadana baru tersebut terdiri dari reksadana saham, reksadana campuran, dan reksadana pendapatan tetap.
Schroder targetkan dana kelolaan Rp 64 triliun di 2012
JAKARTA. PT Schroder Investment Management Indonesia menargetkan dana kelolaan mencapai Rp 64 triliun di 2012. "Adapun, untuk tahun ini, kami targetkan dana kelolaan Rp 58 triliun," ungkap Direktur Utama Schroder Investment Management Indonesia Michael Tjoajadi di Jakarta, Kamis (27/10). Tahun lalu, dana kelolaan Schroder hanya mencapai Rp 52,5 triliun. Kata Michael, per September 2011, dana kelolaan reksa dana Schroder sudah mencapai Rp 42 triliun. "Jika indeks saham positif, maka dana kelolaan reksadana kami bisa mencapai Rp 45 triliun," ujarnya.Sementara itu, dia bilang, untuk menggenjot kenaikan dana kelolaan di tahun mendatang, Schroder akan meningkatkan kinerja produk yang sudah ada, juga mengeluarkan tiga produk reksadana baru untuk institusi di akhir Oktober ini.Michael menuturkan, produk tersebut untuk mengakomodasi keinginan investor institusi. Selama ini, produk reksadananya ditawarkan kepada investor ritel dan institusi. Ketika indeks saham bergejolak, kadang membuat investor ritel melakukan redemption, sehingga menganggu dana kelolaan reksa dana. "Institusi suka komplain karena ritel menarik dananya. Kami mencoba mengeluarkan reksadana khusus untuk institusi," jelasnya. Produk reksa dana yang dikeluarkan untuk institusi tersebut kemungkinan menarik investor institusi yang telah menyimpan dana di produk reksadana yang sudah ada. Tiga produk reksadana baru tersebut terdiri dari reksadana saham, reksadana campuran, dan reksadana pendapatan tetap.