KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Supply Chain Indonesia (SCI) menilai implementasi green freight di Indonesia belum efektif. Hal ini karena pelaku industri di bidang pengangkutan barang ini masih menganggap penerapan tersebut merupakan sesuatu yang mahal atau berinvestasi tinggi. Tentu saja itu bertentangan dengan prinsip bisnis yang berorientasi pada profit. Kendati demikian efisiensi dari penerapan green freight dalam jangka panjang diharapkan dapat melebihi nilai investasi di awal. Oleh karena itu masing-masing perushaan perlu memiliki strategi investasi masing-masing. Setijadi, Chairman SCI menyampaikan kendala utama yang dihadapi pelaku usaha adalah biaya penggantian armada. Harga setiap unit armada dibebankan bea masuk, pajak PPN, PPH, BBN dan PKB yang berdasarkan analisasnya mencapai. 52,5% dri harga pabrik setiap armada.
SCI: Implementasi green freight terkendala pajak yang mahal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Supply Chain Indonesia (SCI) menilai implementasi green freight di Indonesia belum efektif. Hal ini karena pelaku industri di bidang pengangkutan barang ini masih menganggap penerapan tersebut merupakan sesuatu yang mahal atau berinvestasi tinggi. Tentu saja itu bertentangan dengan prinsip bisnis yang berorientasi pada profit. Kendati demikian efisiensi dari penerapan green freight dalam jangka panjang diharapkan dapat melebihi nilai investasi di awal. Oleh karena itu masing-masing perushaan perlu memiliki strategi investasi masing-masing. Setijadi, Chairman SCI menyampaikan kendala utama yang dihadapi pelaku usaha adalah biaya penggantian armada. Harga setiap unit armada dibebankan bea masuk, pajak PPN, PPH, BBN dan PKB yang berdasarkan analisasnya mencapai. 52,5% dri harga pabrik setiap armada.