SDG One Indonesia identifikasi 90 proyek untuk didanai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) resmi membentuk Sustainable Development Goals (SDG) Indonesia One, platform kerja sama pendanaan terintegrasi untuk pembangunan infrastruktur mencapai tujuan SDGs di Indonesia.

Selaku penerima mandat dari Kemenkeu untuk mengelola platform tersebut, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) telah mengidentifikasi sejumlah proyek potensial yang bakal menerima pendanaan terintegrasi.

Direktur Utama SMI Emma Sri Martini, mengatakan, saat ini ada kurang lebih 90 proyek kementerian dan lembaga yang masuk dalam feasibility SDG Indonesia One saat ini.


"Kesiapan tiap proyek macam-macam, ada yang masih disiapkan, ada yang masih studi, ada juga yang sudah siap tender tahun depan. Kurang lebih sampai dengan US$ 18 juta untuk project costnya," ujar Emma saat ditemui selepas peresmian SDG Indonesia One, Jumat (5/10) lalu.

Emma menyebut, dari proyek yang telah siap tender, ada beberapa yang distrukturkan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Di antaranya, KPBU Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang, KPBU air di Pekanbaru, dan SPAM regional yang tengah dalam proses diusulkan ke Kementerian PUPR.

"Ke depan akan banyak sekali protek air yang levelnya di pemerintah daerah dan regional. Ada juga proyek yang terkait energi terbarukan, serta penerangan atau penigkatan rasio listrik di remote area," terang Emma.

Adapun, Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menjelaskan empat fasilitas yang disediakan SDG Indonesia One, yaitu fasilitas pengembangan proyek (development facility), mitigasi risiko (de-risking facility), pembiayaan (financing facility), dan investasi (equity funding).

"Dengan begitu, bisa lebih fleksibel bagi penyedia dana mau masuk berkontribusi lewat cara apa. SDG Indonesia One jadi platform blended finance di Indonesia yang mengkatalis pembangunan," kata Sri Mulyani, Jumat (5/10).

"Selanjutnya, SMI nanti harus siapkan inovasi finansial yang lebih fleksibel lagi, misalnya kalau proyek sudah financial closing itu bagaimana supaya partisipan tetap bisa lakukan financing," tambahnya.

Sebagai tambahan informasi, SDG One Indonesia menjadi platform pendanaan yang berasal dari beragam sumber seperti privat, filantropis, lembaga donor, lembaga keuangan multilateral dan bilateral, perbankan, asuransi, dan investor.

Saat resmi diluncurkan kemarin, SDG Indonesia One telah menerima dukungan US$ 2,34 miliar. Di antaranya US$ 5 juta dollar dari CK Hutchison Holding dan Li Ka Shing Foundation yang ditujukan khusus untuk rehabilitasi dan rekonstruksi kota Palu, Sigi, Donggala, dan Lombok.

Adapun, sosialisasi kelanjutan platform ini rencananya akan dilakukan juga pada rangkaian acara Annual Meeting IMF-World Bank 108 di Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .