JAKARTA. PT Millenium Pharmacon International Tbk (SDPC) menargetkan penjualan tahun ini pulih, seperti saat PT Merck Tbk (MERK) belum meninggalkan SDPC. Merck memutuskan kerja sama dengan SDPC Januari 2010. Keputusan tersebut diambil oleh Merck\'s Global Head Office. Tujuannya, agar distribusi produk Merck bisa melalui jaringan globalnya. Setelah ditinggal prinsipal utamanya tersebut, penjualan SDPC sepanjang 2010 langsung merosot sebesar 17% dibanding tahun 2009. Pendapatan perusahaan tahun lalu Rp 836,96 miliar, turun dari tahun 2009, Rp 1,01 triliun.
Pendapatan SDPC tak merosot lebih rendah karena produk non-Merck yang dikelolanya berhasil mengalami pertumbuhan sebesar 12% year-on-year di 2010. Andrew Loke, Presiden Direktur SDPC menuturkan, kontribusi Merck terhadap total pendapatan SDPC cukup besar, mencapai 28% . "Sewaktu ada Merck, penjualan kami berkisar Rp 94 miliar per bulan. Penjualan Rp 24 miliar per bulan merupakan kontribusi dari produk Merck," kata dia, Kamis (26/5). Hingga saat ini, Andrew mengaku, SDPC belum mendapatkan prinsipal yang bisa memberi kontribusi pendapatan sebesar Merck. Tahun lalu SDPC telah menggandeng dua perusahaan baru sebagai prinsipal, yaitu PT Mahapura Gatra dan PT Tobbest Busindo. Namun kontribusi kedua prinsipal baru SDPC itu belum seberapa. "Kontribusi keduanya tidak sampai Rp 1 miliar," kata Andrew. Meski begitu, manajemen SDPC memproyeksikan pendapatan tahun ini bisa mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Sedangkan laba bersih diproyeksikan bisa meningkat dari Rp 1,5 miliar di tahun lalu menjadi Rp 4 miliar. Andrew menuturkan, proyeksi itu didasarkan atas asumsi rata-rata pertumbuhan pasar farmasi untuk tahun ini, yaitu 15%. Pengelola SDPC juga berambisi mengerek nilai penjualan lebih tinggi lagi. "Di semester kedua, perusahaan akan konsisten mencapai penjualan Rp 90 miliar per bulan," ujar Andrew. Sebagai pembanding, selama kuartal pertama tahun ini, nilai penjualan rata-rata per bulan SDPC Rp 89,9 miliar.