KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham di Asia sore ini, Rabu (12/4), mayoritas ditutup menguat. Tim riset Phillip Sekuritas Indonesia menilai, penguatan ini terjadi menjelang perilisan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang berpotensi mempengaruhi seberapa cepat Federal Reserve akan mengakhiri kenaikan suku bunga acuan secara agresif. Laju inflasi AS diprediksi melambat menjadi 5,2% year-on-year (YoY) di bulan Maret dari sebelumnya 6,0% YoY pada bulan sebelumnya. Namun, inflasi inti justru diprediksi tumbuh lebih cepat 5,6% YoY dari 5,5% YoY pada bulan sebelumnya. Gejolak di sektor perbankan menyusul kepailitan Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank telah memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin perlu memangkas suku bunga untuk meredakan tekanan pada pasar. Namun, tingkat inflasi yang masih tinggi tidak memberikan ruang yang banyak bagi Federal Reserve untuk mulai memangkas suku bunga.
Sebagian Bursa Asia Menguat pada Rabu (12/4) Menjelang Rilis Data Inflasi AS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham di Asia sore ini, Rabu (12/4), mayoritas ditutup menguat. Tim riset Phillip Sekuritas Indonesia menilai, penguatan ini terjadi menjelang perilisan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang berpotensi mempengaruhi seberapa cepat Federal Reserve akan mengakhiri kenaikan suku bunga acuan secara agresif. Laju inflasi AS diprediksi melambat menjadi 5,2% year-on-year (YoY) di bulan Maret dari sebelumnya 6,0% YoY pada bulan sebelumnya. Namun, inflasi inti justru diprediksi tumbuh lebih cepat 5,6% YoY dari 5,5% YoY pada bulan sebelumnya. Gejolak di sektor perbankan menyusul kepailitan Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank telah memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin perlu memangkas suku bunga untuk meredakan tekanan pada pasar. Namun, tingkat inflasi yang masih tinggi tidak memberikan ruang yang banyak bagi Federal Reserve untuk mulai memangkas suku bunga.