JAKARTA. Upaya revitalisasi Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Karet, Jakarta Pusat, oleh PD Pasar Jaya menghadapi kendala. Sebagian besar pedagang di sana menolak direlokasi ke tempat dagang baru.Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengatakan, untuk merevitalisasi bangunan pasar, PD Pasar Jaya harus mendapat persetujuan minimal 60% pedagang. Sayangnya, meski sudah berjalan dua bulan, pedagang tak setuju."Total pedagang aktif ada 500. Sebagian masih menolak di tahap sosialisasi sampai saat ini," ujarnya di Balaikota Jakarta, Kamis (17/10/2013).Sebagian pedagang tersebut, kata Djangga, menolak relokasi karena tidak sepakat dengan harga kios di tempat yang baru. Harga kios itu ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pedagang dan PD Pasar Jaya.Kendati demikian, Djangga mengatakan bahwa pedagang tidak menolak revitalisasi pasar. Menurutnya, persoalan hanya pada kesepakatan harga kios. "Gimana enggak setuju, orang diubahnya menjadi lebih bagus, lebih modern, tapi isinya memang tetap tradisional. Kan di bawahnya pasar, di atas ada kantornya, ada hotelnya juga," ujarnya.Ia yakin, dengan sosialisasi terus-menerus hingga pelaksanaan revitalisasi, akan tercapai kesepakatan antara pedagang dan pengelola pasar.Revitalisasi Pasar Benhil dimulai tahun depan dan ditargetkan rampung dua tahun kemudian atau pada 2015.Anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 1 triliun. Pembangunan akan diserahkan kepada pengembang PT Kurnia Realty Jaya. (Fabian Januarius Kuwado/Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sebagian pedagang Pasar Benhil tolak relokasi
JAKARTA. Upaya revitalisasi Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Karet, Jakarta Pusat, oleh PD Pasar Jaya menghadapi kendala. Sebagian besar pedagang di sana menolak direlokasi ke tempat dagang baru.Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengatakan, untuk merevitalisasi bangunan pasar, PD Pasar Jaya harus mendapat persetujuan minimal 60% pedagang. Sayangnya, meski sudah berjalan dua bulan, pedagang tak setuju."Total pedagang aktif ada 500. Sebagian masih menolak di tahap sosialisasi sampai saat ini," ujarnya di Balaikota Jakarta, Kamis (17/10/2013).Sebagian pedagang tersebut, kata Djangga, menolak relokasi karena tidak sepakat dengan harga kios di tempat yang baru. Harga kios itu ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pedagang dan PD Pasar Jaya.Kendati demikian, Djangga mengatakan bahwa pedagang tidak menolak revitalisasi pasar. Menurutnya, persoalan hanya pada kesepakatan harga kios. "Gimana enggak setuju, orang diubahnya menjadi lebih bagus, lebih modern, tapi isinya memang tetap tradisional. Kan di bawahnya pasar, di atas ada kantornya, ada hotelnya juga," ujarnya.Ia yakin, dengan sosialisasi terus-menerus hingga pelaksanaan revitalisasi, akan tercapai kesepakatan antara pedagang dan pengelola pasar.Revitalisasi Pasar Benhil dimulai tahun depan dan ditargetkan rampung dua tahun kemudian atau pada 2015.Anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 1 triliun. Pembangunan akan diserahkan kepada pengembang PT Kurnia Realty Jaya. (Fabian Januarius Kuwado/Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News