JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan sebagian besar proyek 10.000 MW tahap I akan beroperasi pada tahun 2012. Dari 37 proyek, satu proyek dihentikan yakni PLTU 2 Riau-Selat Panjang.Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan penyelesaian sejumlah proyek saat ini sudah hampir selesai namun ada juga sejumlah proyek yang terpaksa mundur pengoperasiannya. "Ada 10 lokasi PLTU di Jawa Bali, yang sudah progressnya kami nilai 100% adalah PLTU I Banten-Suralaya, kemudian Banten 2- Labuan saya anggap 100% memang ada 0,01 % yang belum selesai. Kemudian yang lain praktis mendekati selesai," ujar Nur, Jumat (25/11).Dalam waktu dekat ini, PLTU 2 Jabar-Pelabuan Ratu dan PLTU 1 Jatim akan segera beroperasi. Sedangkan, PLTU 3 Jatim- Tanjung Awar-awar dan PLTU 2 Jateng-Adipala baru akan selesai pada akhir 2013 dan di 2014.Sedangkan, PLTU I Banten- Suralaya sudah beropeasi dengan menggunakan batubara. "Sempat ada ledakan di PLTU ini namun kerusakanyang ditimbulkan akibat ledakan itu sudah kita atasi dan pembangkitnya sudah beroperasi," ujarnya.Sedangkan PLTU 2 Jatim-Paiton baru akan beroperasi pada triwulan I 2012 akibat kerusakan travo yang menghubungkan pembangkit dengan jaringan PLN. Seharusnya, PLTU ini beroperasi pada Desember 2011 mendatang.Selanjutnya, untuk wilayah Indonesia Barat yang mencakup Sumatera dan Kalimantan Barat, satu dari 12 proyek dihentikan yakni PLTU 2 Riau-Selat Panjang. "Kami evaluasi ternyata tidak mungkin dilanjutkan. Dari pada kita pending-pending, diterminasi saja," ujar Nur. Sedangkan, PLTU 1 Riau-Bengkalis berkapasitas 2x10 MW saat ini progres penyelesaiannya masih nol persen. Demikian juga PLTU 1 Riau-Tenayan berkapasitas 2x110 MW.Untuk wilayah Indonesia Barat yang paling cepat beroperasi adalah PLTU I Kepri-Tanjung Balai Karimun, kemudian PLTU 3 Babel-Bangka Baru, dan PLTU Lampung-Tarahan. Sedangkan yang lain baru akan selesai tahun 2012 dan tahun 2013. "Bahkan khusus untuk Tenayan nanti baru akan selesai 2014 karena Tenayan ini paling akhir ditambahkan," jelas Nur.Sedangkan untuk wilayah Indonesia Timur, ada empat dari 15 proyek PLTU yang akan segera beroperasi. Keempat PLTU itu yaitu PLTU Kalsel-Asam-Asam berkapasitas 2 x 65 MW, PLTU Sulses-Baru berkapasitas 2x50 MW, PLTU 2 Sulut- Amurang berkapasitas 2x25 MW, dan PLTU Sultra-Kendari berkapasitas 2x10 MW. "PLTU yang lain masih dalam proses pembangunan dan sebagian besar akan selesai tahun 2012 dan sisanya akan diselesaikan pada tahun 2013," jelas Nur. Nur mengatakan, proyek-proyek 10.000 MW tahap I ini akan beroperasi semua pada tahun 2014. Sebelumnya, Pengamat kelistrikan Indonesia Bawa Santosa mengatakan setidaknya ada empat persoalan yang menyebabkan proyek PLTU 10.000 MW tahap I belum beroperasi. Pertama, masalah pembebasan tanah. "Banyak yang agreement-nya sudah diteken, tapi pembebasan lahannya belum beres akibatnya pengerjaannya pun terhambat," ujarnya.Kedua,ada juga proyek yang pembebasana lahan sudah beres tapi tidak bisa dikerjakan karena kontraktornya tidak memiliki kapabilitas financial."Perusahaan kecil, menang tender karena punya kedekatan, tapi tidak punya kapabilitass finansial," ujarnya.Permsalahan ketiga, ada juga pembangkit yang sudah selesai dibangun dan sudah siap operasi, tetapi tidak lolos sertifikat laik operasi. "Sebelum masuk ke jaringan kan harus lolos uji laik operasi," ujarnya. Permasalahan keempat, ada juga pembangkit yang sudah laik operasi, tapi ternyata beroperasi tidak maksimal, misalnya hanya 50% dari kapasitas. "Misalnya karena steam turbinnya bermasalah," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sebagian proyek 10.000 MW tahap I beroperasi 2012
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan sebagian besar proyek 10.000 MW tahap I akan beroperasi pada tahun 2012. Dari 37 proyek, satu proyek dihentikan yakni PLTU 2 Riau-Selat Panjang.Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan penyelesaian sejumlah proyek saat ini sudah hampir selesai namun ada juga sejumlah proyek yang terpaksa mundur pengoperasiannya. "Ada 10 lokasi PLTU di Jawa Bali, yang sudah progressnya kami nilai 100% adalah PLTU I Banten-Suralaya, kemudian Banten 2- Labuan saya anggap 100% memang ada 0,01 % yang belum selesai. Kemudian yang lain praktis mendekati selesai," ujar Nur, Jumat (25/11).Dalam waktu dekat ini, PLTU 2 Jabar-Pelabuan Ratu dan PLTU 1 Jatim akan segera beroperasi. Sedangkan, PLTU 3 Jatim- Tanjung Awar-awar dan PLTU 2 Jateng-Adipala baru akan selesai pada akhir 2013 dan di 2014.Sedangkan, PLTU I Banten- Suralaya sudah beropeasi dengan menggunakan batubara. "Sempat ada ledakan di PLTU ini namun kerusakanyang ditimbulkan akibat ledakan itu sudah kita atasi dan pembangkitnya sudah beroperasi," ujarnya.Sedangkan PLTU 2 Jatim-Paiton baru akan beroperasi pada triwulan I 2012 akibat kerusakan travo yang menghubungkan pembangkit dengan jaringan PLN. Seharusnya, PLTU ini beroperasi pada Desember 2011 mendatang.Selanjutnya, untuk wilayah Indonesia Barat yang mencakup Sumatera dan Kalimantan Barat, satu dari 12 proyek dihentikan yakni PLTU 2 Riau-Selat Panjang. "Kami evaluasi ternyata tidak mungkin dilanjutkan. Dari pada kita pending-pending, diterminasi saja," ujar Nur. Sedangkan, PLTU 1 Riau-Bengkalis berkapasitas 2x10 MW saat ini progres penyelesaiannya masih nol persen. Demikian juga PLTU 1 Riau-Tenayan berkapasitas 2x110 MW.Untuk wilayah Indonesia Barat yang paling cepat beroperasi adalah PLTU I Kepri-Tanjung Balai Karimun, kemudian PLTU 3 Babel-Bangka Baru, dan PLTU Lampung-Tarahan. Sedangkan yang lain baru akan selesai tahun 2012 dan tahun 2013. "Bahkan khusus untuk Tenayan nanti baru akan selesai 2014 karena Tenayan ini paling akhir ditambahkan," jelas Nur.Sedangkan untuk wilayah Indonesia Timur, ada empat dari 15 proyek PLTU yang akan segera beroperasi. Keempat PLTU itu yaitu PLTU Kalsel-Asam-Asam berkapasitas 2 x 65 MW, PLTU Sulses-Baru berkapasitas 2x50 MW, PLTU 2 Sulut- Amurang berkapasitas 2x25 MW, dan PLTU Sultra-Kendari berkapasitas 2x10 MW. "PLTU yang lain masih dalam proses pembangunan dan sebagian besar akan selesai tahun 2012 dan sisanya akan diselesaikan pada tahun 2013," jelas Nur. Nur mengatakan, proyek-proyek 10.000 MW tahap I ini akan beroperasi semua pada tahun 2014. Sebelumnya, Pengamat kelistrikan Indonesia Bawa Santosa mengatakan setidaknya ada empat persoalan yang menyebabkan proyek PLTU 10.000 MW tahap I belum beroperasi. Pertama, masalah pembebasan tanah. "Banyak yang agreement-nya sudah diteken, tapi pembebasan lahannya belum beres akibatnya pengerjaannya pun terhambat," ujarnya.Kedua,ada juga proyek yang pembebasana lahan sudah beres tapi tidak bisa dikerjakan karena kontraktornya tidak memiliki kapabilitas financial."Perusahaan kecil, menang tender karena punya kedekatan, tapi tidak punya kapabilitass finansial," ujarnya.Permsalahan ketiga, ada juga pembangkit yang sudah selesai dibangun dan sudah siap operasi, tetapi tidak lolos sertifikat laik operasi. "Sebelum masuk ke jaringan kan harus lolos uji laik operasi," ujarnya. Permasalahan keempat, ada juga pembangkit yang sudah laik operasi, tapi ternyata beroperasi tidak maksimal, misalnya hanya 50% dari kapasitas. "Misalnya karena steam turbinnya bermasalah," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News