JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebaiknya segera mengumumkan reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, supaya spekulasi dan ketidakpastian tidak terlalu lama dan jauh berkembang. "Saatnya keputusan tentang personel Kabinet Baru diambil. Akan positif dampaknya jika minggu depan Presiden SBY sudah umumkan," kata Ketua DPP Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HPPI), Ismed Hasan Putro, Kamis (6/10). Alasannya supaya menteri KIB II yang saat ini menjabat segera mendapatkan kejelasan dan kepastian akan proses pekerjaan dan kebijakan yang harus mereka jalankan. Selain itu, pelaku pasar dan investor segera mengetahui arah kebijakan dan skala prioritas dari KIB II pasca reshuffle. "Presiden SBY kiranya sudah banyak mendapatkan masukan yang komprehensif siapa kiranya anggota KIB II yang harus lengser dan siapa pula yang pantas, patut serta kompeten untuk menggantikan," katanya. Ismed menegaskan setidaknya SBY memotong alur waktu yang berkepanjangan dan dirasakan mulai mengganggu konsentrasi banyak pihak termasuk pelaku usaha terkait reshuffle KIB II. Pasalnya ada agenda besar yang harus dihadapi KIB II pasca reshuffle terkait dengan perekonomian nasional yang secara faktual tidak bisa menghindar dari implikasi gejolak krisis finansial global saat ini. Terlebih Indonesia tengah menjadi perhatian investor dan pelaku usaha internasional yang hendak berinvestasi. Momentum yang baik harus sigap dan cepat kita raih agar tidak didahului negara lain. "Dan itu, akan terkait juga dengan kecepatan dan kepastian dalam menentukan siapa pelaksana regulasi ke depan," katanya. SBY sendiri berjanji bakal mengumumkan reshuffle sebelum tanggal 20 Oktober ini. Meski demikian, dalam beberapa waktu ke depan SBY dipadati sejumlah agenda. Misal pada Senin, tanggal 10 Oktober mendatang menerima kunjungan Presiden Slovakia, 12 dan 13 Oktober kunjungan kerja ke Belitung, dan 18 sesudahnya ke Nusa Tenggara Barat dan Bali.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sebaiknya pekan depan SBY umumkan reshuffle
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebaiknya segera mengumumkan reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, supaya spekulasi dan ketidakpastian tidak terlalu lama dan jauh berkembang. "Saatnya keputusan tentang personel Kabinet Baru diambil. Akan positif dampaknya jika minggu depan Presiden SBY sudah umumkan," kata Ketua DPP Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HPPI), Ismed Hasan Putro, Kamis (6/10). Alasannya supaya menteri KIB II yang saat ini menjabat segera mendapatkan kejelasan dan kepastian akan proses pekerjaan dan kebijakan yang harus mereka jalankan. Selain itu, pelaku pasar dan investor segera mengetahui arah kebijakan dan skala prioritas dari KIB II pasca reshuffle. "Presiden SBY kiranya sudah banyak mendapatkan masukan yang komprehensif siapa kiranya anggota KIB II yang harus lengser dan siapa pula yang pantas, patut serta kompeten untuk menggantikan," katanya. Ismed menegaskan setidaknya SBY memotong alur waktu yang berkepanjangan dan dirasakan mulai mengganggu konsentrasi banyak pihak termasuk pelaku usaha terkait reshuffle KIB II. Pasalnya ada agenda besar yang harus dihadapi KIB II pasca reshuffle terkait dengan perekonomian nasional yang secara faktual tidak bisa menghindar dari implikasi gejolak krisis finansial global saat ini. Terlebih Indonesia tengah menjadi perhatian investor dan pelaku usaha internasional yang hendak berinvestasi. Momentum yang baik harus sigap dan cepat kita raih agar tidak didahului negara lain. "Dan itu, akan terkait juga dengan kecepatan dan kepastian dalam menentukan siapa pelaksana regulasi ke depan," katanya. SBY sendiri berjanji bakal mengumumkan reshuffle sebelum tanggal 20 Oktober ini. Meski demikian, dalam beberapa waktu ke depan SBY dipadati sejumlah agenda. Misal pada Senin, tanggal 10 Oktober mendatang menerima kunjungan Presiden Slovakia, 12 dan 13 Oktober kunjungan kerja ke Belitung, dan 18 sesudahnya ke Nusa Tenggara Barat dan Bali.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News