JAKARTA. Sebanyak 12 industri tekstil sudah mengajukan kredit pembiayaan ekspor kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) senilai US$ 2 juta. "Ini skala kecil saja, kalau yang skala besar sudah banyak yang dapat fasilitas dari luar negeri," kata Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) usai menandatangani kerjasama pembiayaan dengan LPEI di Jakarta hari ini, Kamis (29/7).Menurut Ade, kredit pembiayaan tersebut sangat membantu industri dalam negeri terutama untuk revitalisasi mesin-mesin industri yang sudah ketinggalan zaman. "Mesin ini penting di revitalisasi agar kita bisa bersaing dengan produk luar negeri," kata Ade semangat.Ade bilang, setidaknya LPEI akan menganggarkan sebanyak US$ 350 juta untuk program restrukturisasi mesin dan juga untuk kredit pembiayaan ekspor. "US$ 100 juta untuk restrukturisasi mesin dan US$ 250 juta untuk pembiayaan ekspor tidak hanya untuk tekstil juga sepatu," jelas Ade merinci hasil kerjasamanya.Ade bilang, ekspor sepatu pada tahun 2010 nanti diperkirakan bisa tembus US$ 2,5 miliar. Bila digabungkan dengan produk tekstil dan produk tekstil maka nilainya bisa menembus US$ 14 juta. "Adanya pembiayaan ini akan mempercepat pertumbuhan ekspor ini," kata Ade yang menargetkan pertumbuhan ekspor tekstil 11 % sampai akhir tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sebanyak 12 Industri Tekstil Ajukan Pembiayaan ke LPEI
JAKARTA. Sebanyak 12 industri tekstil sudah mengajukan kredit pembiayaan ekspor kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) senilai US$ 2 juta. "Ini skala kecil saja, kalau yang skala besar sudah banyak yang dapat fasilitas dari luar negeri," kata Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) usai menandatangani kerjasama pembiayaan dengan LPEI di Jakarta hari ini, Kamis (29/7).Menurut Ade, kredit pembiayaan tersebut sangat membantu industri dalam negeri terutama untuk revitalisasi mesin-mesin industri yang sudah ketinggalan zaman. "Mesin ini penting di revitalisasi agar kita bisa bersaing dengan produk luar negeri," kata Ade semangat.Ade bilang, setidaknya LPEI akan menganggarkan sebanyak US$ 350 juta untuk program restrukturisasi mesin dan juga untuk kredit pembiayaan ekspor. "US$ 100 juta untuk restrukturisasi mesin dan US$ 250 juta untuk pembiayaan ekspor tidak hanya untuk tekstil juga sepatu," jelas Ade merinci hasil kerjasamanya.Ade bilang, ekspor sepatu pada tahun 2010 nanti diperkirakan bisa tembus US$ 2,5 miliar. Bila digabungkan dengan produk tekstil dan produk tekstil maka nilainya bisa menembus US$ 14 juta. "Adanya pembiayaan ini akan mempercepat pertumbuhan ekspor ini," kata Ade yang menargetkan pertumbuhan ekspor tekstil 11 % sampai akhir tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News