KONTAN.CO.ID - WAINGAPU. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur, NTT, Yohanis Radamuri mengatakan, 2.000 ternak babi di wilayah itu mati diduga akibat penyakit flu babi Afrika atau african swine fever (ASF). Jumlah itu tercatat sejak Maret hingga pertengahan Juli 2020. Dua ribu ternak yang mati itu tersebar hampir di semua kecamatan di Sumba Timur. Yohanis mengungkapkan, Kecamatan Lewa tercatat dengan angka kematian tertinggi berdasarkan data yang ada di Dinas Peternakan Sumba Timur. Kemudian, disusul Kecamatan Kota Waingapu, Kecamatan Kambera, Kecamatan Wulla Waijelu, dan beberapa kecamatan lainnya. Baca Juga: Menahan laju deforestasi lewat program mata pencaharian alternatif
Sebanyak 2.000 babi di Sumba Timur mati, diduga karena terserang flu babi Afrika
KONTAN.CO.ID - WAINGAPU. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur, NTT, Yohanis Radamuri mengatakan, 2.000 ternak babi di wilayah itu mati diduga akibat penyakit flu babi Afrika atau african swine fever (ASF). Jumlah itu tercatat sejak Maret hingga pertengahan Juli 2020. Dua ribu ternak yang mati itu tersebar hampir di semua kecamatan di Sumba Timur. Yohanis mengungkapkan, Kecamatan Lewa tercatat dengan angka kematian tertinggi berdasarkan data yang ada di Dinas Peternakan Sumba Timur. Kemudian, disusul Kecamatan Kota Waingapu, Kecamatan Kambera, Kecamatan Wulla Waijelu, dan beberapa kecamatan lainnya. Baca Juga: Menahan laju deforestasi lewat program mata pencaharian alternatif