KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 50 orang di kamp pengungsi Gaza, menurut pernyataan dari kepala rumah sakit kepada Al Jazeera. Israel mengklaim bahwa pasukannya sedang melawan orang-orang bersenjata Hamas di dalam jaringan terowongan militan yang luas di bawah Gaza ketika serangan udara tersebut terjadi. Sementara itu, terus terjadi pertempuran di wilayah kecil Gaza yang dikuasai oleh Hamas, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak seruan internasional untuk menghentikan pertempuran tersebut.
Baca Juga: Korban Tewas di Gaza Capai 8.306 Orang, Jokowi: Indonesia Sangat Marah PBB dan lembaga bantuan lainnya telah memperingatkan tentang bencana kesehatan masyarakat yang melanda warga sipil di Gaza, dengan rumah sakit menghadapi kesulitan dalam menangani jumlah korban jiwa yang terus meningkat, serta kekurangan makanan, obat-obatan, air minum, dan bahan bakar. Menurut direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang diwawancarai oleh Al Jazeera, lebih dari 50 warga Palestina tewas dan 150 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara. Saat ini belum ada komentar langsung dari militer Israel. Terowongan di bawah Gaza merupakan target utama Israel dalam serangan darat yang telah berlangsung selama empat hari, setelah tiga minggu pemboman udara. Serangan ini merupakan tanggapan atas serangan mendadak yang mematikan yang dilakukan oleh Hamas di wilayah selatan Gaza pada tanggal 7 Oktober. Selama serangan tersebut, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) mengklaim menyerang sekitar 300 sasaran, termasuk rudal anti-tank dan pos peluncuran roket di bawah poros, serta kompleks militer di dalam terowongan bawah tanah yang dimiliki oleh organisasi teroris Hamas.
Baca Juga: Angkatan Darat Israel Mulai Serbu Gaza, Ini Perbandingan Senjata Hamas & Israel Militan Hamas membalas dengan rudal anti-tank dan tembakan senapan mesin, yang mengakibatkan beberapa militan tewas, meskipun jumlah pastinya tidak disebutkan. Hamas, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa para pejuangnya terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan darat Israel, yang menderita kerugian. Pasukan Israel juga melakukan serangan udara, laut, dan darat di daerah kantong pantai yang sempit, terutama wilayah barat laut.
Selama serangan ini, otoritas kesehatan Gaza mencatat bahwa lebih dari 8.525 orang, termasuk 3.542 anak-anak, telah tewas sejak dimulainya serangan Israel pada tanggal 7 Oktober.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Indonesia Akan Kirimkan Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina Para pejabat PBB juga melaporkan bahwa lebih dari 1,4 juta penduduk sipil Gaza, atau sekitar 2,3 juta jiwa, telah kehilangan tempat tinggal mereka akibat konflik ini. Israel mengklaim bahwa sekitar 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dalam serangan lintas perbatasan yang dilancarkan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober. Reuters belum dapat memverifikasi jumlah korban secara independen.
Editor: Noverius Laoli