KONTAN.CO.ID - BIMA. Sebanyak enam desa di Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terdampak luapan air akibat banjir bandang pada Sabtu (16/3) sore. Enam desa yang terdampak banjir ini adalah Desa Taloko, Sandue, Kore, Boro, Piong, dan Desa Oi Saro. Dari informasi yang diperoleh Kompas.com, akibat banjir yang mengepung enam desa di Kecamatan Sanggar itu, sejumlah fasilitas umum dan beberapa rumah penduduk rusak. Fasilitas umum yang rusak di antaranya sekolah, jembatan penghubung desa, bendungan, dan kantor polisi serta fasilitas pemerintah lainnya. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sementara, kerugian materil masih dalam proses penghitungan. "Yang terdampak banjir ada enam desa dengan ketinggian air hampir 1 meter. Beberapa fasilitas umum yang rusak di antaranya seperti pagar Polsek dan Pantor UPK rusak. Rumah warga ada beberapa yang rusak. Untuk jumlah pastinya belum diketahui, kami masih mengumpulkan data," kata Camat Sanggar, Ahmad SH, saat dihubungi, Minggu (17/3) pagi.
Sebanyak 6 desa di Bima terdampak banjir bandang dan sejumlah fasilitas umum rusak
KONTAN.CO.ID - BIMA. Sebanyak enam desa di Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terdampak luapan air akibat banjir bandang pada Sabtu (16/3) sore. Enam desa yang terdampak banjir ini adalah Desa Taloko, Sandue, Kore, Boro, Piong, dan Desa Oi Saro. Dari informasi yang diperoleh Kompas.com, akibat banjir yang mengepung enam desa di Kecamatan Sanggar itu, sejumlah fasilitas umum dan beberapa rumah penduduk rusak. Fasilitas umum yang rusak di antaranya sekolah, jembatan penghubung desa, bendungan, dan kantor polisi serta fasilitas pemerintah lainnya. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sementara, kerugian materil masih dalam proses penghitungan. "Yang terdampak banjir ada enam desa dengan ketinggian air hampir 1 meter. Beberapa fasilitas umum yang rusak di antaranya seperti pagar Polsek dan Pantor UPK rusak. Rumah warga ada beberapa yang rusak. Untuk jumlah pastinya belum diketahui, kami masih mengumpulkan data," kata Camat Sanggar, Ahmad SH, saat dihubungi, Minggu (17/3) pagi.