JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memastikan ada 11 calon investor lolos tahap prakualifikasi penjualan saham Bank Mutiara. Selanjunya, 11 calon pembeli Mutiara ini berhak mengikuti proses penawaran awal.

Jumlah calon investor Mutiara tidak berubah dari proses sebelumnya yakni tahap kelengkapan dokumen yang berakhir 29 April lalu (lihat tabel). "Sebelas calon investor tersebut akan mendapatkan dokumen dari Danareksa Sekuritas, berupa info memorandum Bank Mutiara dan surat prosedur untuk penawaran awal," terang Samsu Adi Nugroho, Sekretaris LPS, Senin (12/5).

Berapa harga jual Mutiara? Sekadar mengingatkan, tahun ini adalah tahun terakhir bagi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melepas Mutiara. Konsekuensinya, Mutiara akan dijual dengan harga berapapun.

Agar harga jual tidak jeblok, LPS tengah menyeleksi penilai independen yang bertugas menentukan harga jual wajar Mutiara. Tim penilai independen ini menghitung harga jual Mutiara dengan mengacu kinerja bank per 31 Maret dan metode penilaian lain yang sesuai.

Rencananya, LPS akan menyampaikan semacam prospektus Mutiara. Prospektus ini berfungsi sebagai acuan bagi 11 calon investor menasukkan harga penawaran.

Harga jual acuan

Kartika Wirjoatmodjo, Kepala Eksekutif LPS, mengatakan, nilai buku Mutiara berada pada kisaran Rp 1,5 triliun. Tiko, panggilan Kartika, menyebutkan, nilai buku itu menjadi salah satu acuan dalam penjualan saham Mutiara.

"Jika dibandingkan harga bank lokal pada umumnya, maka nilai buku itu dikalikan empat sehingga kisaran harga jual Bank Mutiara sebesar Rp 6 triliun," jelas Tiko. Acuan lain yang digunakan LPS adalah return on asset (ROE) rata-rata industri perbank sebesar 23%.

Namun, acuan utama harga jual Mutiara berkiblat pada nilai penyertaan modal sementara (PMS). Total, LPS telah menyuntikan dana senilai Rp 7,9 triliun kepada Mutiara. Tiko bilang, proses penawaran awal akan bisa dilakukan pada akhir Juni 2014. Setelah itu, calon investor melakukan due dilligence.

LPS berharap, proses penjualan Mutiara rampung di November nanti, kendati berada di tahun politik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina