Sebelas KEK gaet investasi Rp 221 triliun



JAKARTA. Pemerintah terus mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk pengembangan perekonomian di Tanah Air di wilayah timur Indonesia.

Saat ini perkembangan KEK yang tengah dikembangankan seluruhnya berjumlah sebelas KEK dengan rencana pengembangan hingga 2019 hingga 25 KEK.

Dari sebelas KEK yang sudah ditetapkan pemerintah di tahun ini, telah masuk aliran investasi senilai Rp 221 triliun per 30 juni 2017. Pemerintah menargetkan total sasaran investasi hingga 2030 senilai Rp 726 triliun.


"Perkembangan kawasan ekonomi khusus saat ini sangat baik. Kita berharap invetasi di dalamnya bisa mengalir sesuai dengan target," kata Wahyu Utomo selaku Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional Khusus, Kamis (6/7).

Namun ia tak memungkiri dalam pelaksanaan pengembangan KEK masih ada kendala lahan di dua KEK. Kendala tersebut merupakan sengketa lahan pada KEK Maloi dan KEK Bitung,namun menurutnya kendala tersebut bisa diselesaikan segera.

"Untuk di Maloi tahun ini bisa selesai, dan untuk yang di Bitung kami sudah koordinasikan dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang bisa diselesaikan," imbuhnya.

Selain itu, dia bilang ada masalah kelembagaan yang harus segera dibentuk dibeberapa KEK tersebut. Dia menjelaskan pembentukan bdana usaha pengelola KEK masih dalam proses persetujuan masing-masing Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

"Proses pembentukan badan usaha ini butuh waktu khusunya oleh pemerintah daerah," katanya.

Diketahui saja, kesebelas KEK tersebut diantaranya, KEK Sei Mangkei , KEK Tanjung Lesung, KEK Palu, KEK Bitung, KEK Morotai, KEK MBTK, KEK Tanjung Api-Api, KEK Mandalika, KEK Tanjung Kelayang, KEK Sorong, KEK Arun Lhokseumawe.

Berikut daftar perkembangan investor yang telah berkomitmen Di BKPM per 30 Juni 2017:

1. PT Unilever Oleochemical Indonesia Rp 2 triliun 2. PTPN III (Minyak Inti Sawit) Rp 76 miliar 3. PTPN III ( CPO dan Inti Sawit) Rp 225 miliar 4. PT Industri Nabati Lestari (PT. INL) Rp 1 triliun 5. ProCone GmbH Rp 8 triliun 6. Alternatif Protein Indonesia Rp 5,7 triliun 7. PT Less International Development Rp 250 miliar 8. PT Perusahaann Air Indonesia Amerika Rp 300 miliar 9. PT Perusahaan Resort Indonesia Amerika (Paramount Land) Rp 1 triliun 10.ITDC Properti lub Med Hotel Rp 1 triliun 11. Elmar Mitra Perkasa (X2 Hotel) Rp 400 miliar 12. Roadgrip Indonesia & MRK1 (Sirkuit Moto GP) Rp 6 triliun 13. ITDC Properti Pullman Hotel Rp 600 miiar 14. Palembang GMA Refinery Consorsium Rp 149 triliun 15. PT. Banten West Java Rp 870 miliar 16. Mongolian Culture Rp 25 miliar 17. Sentra Gita Nusantara (Sheraton Hotel) Rp 418 miliar 18. PT. Hypatia Karya Pratama (Softitel Hotel) Rp 400 miliar 19. Komitmen investasi lainnya mencapai Rp 51 triliun

Sumber: Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia