Sebelum jatuh di Samudera Hindia, puing roket China lewati Semenanjung Arab



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Roket Long March-58 milik China yang memiliki berat 18 ton jatuh kembali ke bumi dan mendarat di Samudera Hindia, dekat Maladewa. 

Sebelumnya, roket tersebut hancur karena terbakar saat melewati atmosfer bumi. Puing-puingnya kemudian mendarat di Samudera Hindia. 

Pemerintah China dilansir BBC, Minggu (9/5) mengatakan, jatuhnya roket Long March 5B ini terpantau oleh pelacakan AS dan Eropa. Puing-puing tersebut jatuh tak terkendali. 


Media pemerintah China melaporkan, bagian dari roket itu kembali ke atmosfer pada Minggu pukul 02.25 GMT tau 09.24 WIB. 

AS menyebutkan bahwa pihaknya mengonfirmasi puing-puing roket itu sempat melewati Semenanjung Arab. "Tidak diketahui apakah puing-puing itu berdampak pada tanah atau air," kata Komando Luar Angkasa AS. 

Di bagian lain, NASA menuduh China gagal menerapkan standar atas jatuhnya puing-puing roket Long March 5B. 

“Negara harus meminimalkan risiko terhadap manusia dan properti di Bumi dari masuknya kembali objek antariksa dan memaksimalkan transparansi terkait operasi tersebut,” kata Bill Nelson, NASA Administrator. 

Baca Juga: Sisa roket Long March 5B China jatuh di Samudera Hindia

“Jelas bahwa China gagal memenuhi tanggung jawabnya menerapkan standar terkait puing-puing luar angkasa mereka,” imbuh Nelson dalam sebuah pernyataan yang diriis laman resmi badan antariksa milik AS, Sabtu (8/5) waktu setempat. 

Nelson menegaskan, China dan negara lainnya harus harus bertanggung jawab dan transparan terkait wahana luar angkasa mereka. Hal itu demi memastikan keselamatan, stabilitas, keamanan dan keberlanjutan jangka panjang aktivitas luar angkasa. 

Roket Long-March 5B milik China yang diluncurkan pada 29 April lalu diprediksi sampai ke bumi pada hari ini. Roket yang membawa modul pertama stasiun luar angkasa terbaru itu akan melesat turun dengan kecepatan ratusan kilometer per jam. 

Sayangnya, para ahli sulit memastikan roket seberat 18 ton itu akan jatuh di mana. Juru bicara Pentagon, Mike Howard berharap puing roket itu mendarat di laut, bukan di darat. Mengingat sekitar 70% bumi adalah air. 

"Kami sangat berharap bahwa puing itu akan mendarat di tempat yang tidak akan mencelakai siapa pun," kata Mike. (Danur Lambang Prisiandaru)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puing Roket China Lewati Semenanjung Arab sebelum Jatuh di Dekat Maladewa".

Selanjutnya: Waspada! Gelombang Covid-19 yang eksplosif mengancam India dan dunia

Editor: Anna Suci Perwitasari