Sebelum kena razia, ekspor mi instan memang naik pesat



JAKARTA. Ekspor mi instan ke Taiwan di semester I tahun 2010 mencapai US$ 1,1 juta. Nilai tersebut, menurut Kepala Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan Harmen Sembiring, menunjukkan kenaikan signifikan dibandingkan dengan ekspor tahun lalu. Oleh karena itu, pemerintah menganggap serius temuan pengawet pada mi instan oleh Taiwan.

Harmen bilang, pertumbuhan ekspor mi instan tersebut terdorong oleh tingginya permintaan dari tenaga kerja Indonesia (TKI) dan mahasiswa Indonesia yang ada di Taiwan. "Ekspor mi ke Taiwan naik terus karena konsumsi di sana juga naik,” terang mantan Harmen saat ditemui KONTAN disela-sela acara pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2010 di Jakarta, (14/10).

Menurut Harmen, terdapat sekitar 151.000 TKI dan 1.000 mahasiswa Indonesia yang sedang mencari rezeki dan menimba ilmu di Taiwan. Di sana ada sekitar 300 toko kelontong yang menjual produk-produk asal Indonesia. “Sehingga, mi instan Indonesia memang beredar dan berkembang di Taiwan,” jelas Harmen.


Kemarin-kemarin, kenaikan ekspor mi menjadi salah satu alasan kepedulian pemerintah untuk meningkatkan hubungan dagang dengan Taiwan. Kini pemerintah khawatir, isu mengenai temuan bahan pengawet di mi instan asal Indonesia bisa menurunkan kinerja ekspor ke negeri. “Kasus mi instan ini kami hadapi secara serius,” janjinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana