KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan teknologi satelit sangat pesat. Dahulu hanya dikenal dengan satelit geostasioner dengan ukuran cukup besar dan kapasitas yang terbatas. Kini satelit geostasioner sudah menggunakan teknologi high throughput satellite (HTS). Teranyar satelit tidak hanya geostasioner, melainkan menggunakan satelit orbit bumi rendah alias low earth orbit (LEO). Jenis ini memiliki latensi yang jauh lebih rendah ketimbang satelit geostasioner. Dengan perkembangan tersebut menyebabkan ruang angkasa dan ruang antariksa di atas Indonesia menjadi sangat strategis. Di sisi lain, ini menyebabkan besarnya potensi sampah antariksa. Juga faktor keamanan dan kedaulatan harus menjadi pertimbangan pemerintah dalam memberikan izin operator satelit yang akan berusaha. “Itu yang menyebabkan sampai saat ini India menolak operasional Starlink. Masuknya Starlink bisa menjadi faktor kemanan dan kedaulatan India menjadi rentan. Saya tak yakin Indonesia memiliki kajian mendalam mengenai aspek keamanan dan kedaulatan ketika Starlink diberikan izin berusaha,” imbuh Lilly S. Wasitova, aerospace engineer dan praktisi teknologi kerdirgantaraan, dalam keterangannya, Rabu (24/4).
Sebelum Memberikan Izin Starlink di IKN, Sebaiknya Kominfo Lakukan Kajian Mendalam
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan teknologi satelit sangat pesat. Dahulu hanya dikenal dengan satelit geostasioner dengan ukuran cukup besar dan kapasitas yang terbatas. Kini satelit geostasioner sudah menggunakan teknologi high throughput satellite (HTS). Teranyar satelit tidak hanya geostasioner, melainkan menggunakan satelit orbit bumi rendah alias low earth orbit (LEO). Jenis ini memiliki latensi yang jauh lebih rendah ketimbang satelit geostasioner. Dengan perkembangan tersebut menyebabkan ruang angkasa dan ruang antariksa di atas Indonesia menjadi sangat strategis. Di sisi lain, ini menyebabkan besarnya potensi sampah antariksa. Juga faktor keamanan dan kedaulatan harus menjadi pertimbangan pemerintah dalam memberikan izin operator satelit yang akan berusaha. “Itu yang menyebabkan sampai saat ini India menolak operasional Starlink. Masuknya Starlink bisa menjadi faktor kemanan dan kedaulatan India menjadi rentan. Saya tak yakin Indonesia memiliki kajian mendalam mengenai aspek keamanan dan kedaulatan ketika Starlink diberikan izin berusaha,” imbuh Lilly S. Wasitova, aerospace engineer dan praktisi teknologi kerdirgantaraan, dalam keterangannya, Rabu (24/4).