Sebelum reli, emas profit taking dulu



JAKARTA. Laju harga emas kembali tertahan. Nilai kontrak harian emas untuk pengiriman Juni 2011 di Bursa New York, Selasa (3/5) pukul 15:35 WIB, menyusut 0,83% menjadi US$ 1.544,10 per ons troi.

Harga logam berharga itu sempat terjun bebas 2,63% menjadi US$ 1.516,20 per ons troi. Itu penurunan terbesar emas dalam tujuh pekan terakhir. "Kematian Osama bin Ladin dan penguatan dollar AS membuat emas tak lagi dipandang sebagai safe-haven currency," ujar Mark Pervan, Kepala Riset Komoditas ANZ Banking Group Ltd, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.

Para analis menilai, koreksi harga emas saat ini lebih dipengaruhi aksi ambil untung atau profit taking. Maklumlah, reli harga emas dalam beberapa tahun terakhir begitu kencang.


Sepanjang tahun ini harga emas sudah tumbuh 8,30%. Jika dihitung hingga tiga tahun terakhir, harga emas sudah melonjak 69,85%.

Nizar Hilmy, Analis Harumdana Berjangka, mengatakan, dalam seminggu ini para investor melakukan profit taking emas. Alasannya, harga emas sudah mencapai titik tertingginya. Pada penutupan Senin (2/5), harga emas kembali memperbarui rekor tertinggi sepanjang masa di posisi US$ 1.557,10 per ons troi. "Ketika harga emas terus naik, wajar apabila terjadi koreksi," kata Nizar.

Di sisi lain, nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) kembali menguat terhadap mata uang utama dunia. Laju harga emas biasanya berseberangan dengan pergerakan nilai tukar dollar AS.

Tekanan inflasi

Namun Nizar melihat penguatan dollar AS tidak akan berlangsung lama. "Isu tewasnya Osama bin Ladin tidak berpengaruh secara langsung terhadap perekonomian AS," imbuh dia.

Harga emas masih berpeluang melanjutkan reli hingga akhir tahun ini. Indikasinya bisa dilihat dari tekanan inflasi di negara-negara kawasan Asia. Sebagai aset tahan inflasi, emas tentunya akan diburu banyak investor. "Kenaikan tingkat inflasi di Eropa dan Asia masih berpengaruh dominan mengangkat harga emas," tutur Nizar.

Di China, angka Indeks Harga Konsumen pada Maret secara year on year naik menjadi 5,4%, jauh di atas target pemerintah China, 4%.

Harga perak juga naik membuntuti tren harga emas. Harga perak kemarin sempat rebound 4% menjadi US$ 45,58 per ons troi, setelah sehari sebelumnya anjlok 8,5%, atau penurunan terbesar sejak 1 Desember 2008.

Dus, reli emas akan lebih baik daripada perak. "Emas tampaknya memiliki dukungan kenaikan lebih baik karena bank sentral dan investor jangka panjang lebih fokus membeli emas," tutur David Thurtell, Kepala Riset Logam Citigroup Inc di Singapura.

Bank Sentral Inggris atau Bank of England (BoE) memproyeksikan laju inflasi akan meningkat menjadi 4,4% sepanjang tahun ini. Angka tersebut naik lebih dari dua kali lipat dari target awal.

Oleh karena itu, Nizar optimistis kontrak harga emas masih bisa menembus level US$ 1.600 per ons troi hingga akhir semester pertama 2011. Selama pekan ini, harga emas kemungkinan bergerak dalam rentang US$ 1.520-US$ 1.570 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini