Sebelum SATRIA beroperasi, pemerintah akan sewa satelit serupa



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali menyediakan satelit untuk mendukung konektivitas internet. Satelit tersebut bernama SATRIA yang rencananya akan diluncurkan pada 2023.

Namun untuk mengatasi kebutuhan masyarakat, untuk sementara waktu pemerintah akan menyewa satelit dengan karakteristik mirip SATRIA. "Jadi kita mulai live satelit sewa per Juli tahun ini," jelas Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Anang Latif, Jumat (3/5).

Anang menjelaskan dengan penyewaan ini pemerintah justru mendapat harga ekonomis. Menurutnya ini merubah struktur deployment lama dengan biaya lebih efektif hingga tiga kali lipat. Kendati begitu, Anang belum menyebut angka pasti biaya sewa satelit.


"Itu sebelumnya deploy Rp 1,2 triliun dengan skema lama dengan yang ini efisien tekan tiga kalinya sekitar Rp 400 miliar belanja per tahun dengan sewa yang baru. Nanti dengan SATRIA bisa lebih rendah lagi," ujar Anang.

SATRIA akan diorbitkan di 146 BT. Dengan menggunakan frekuensi Ka-band dengan teknologi very high throughput satellite berkapasitas frekuensi 150 gigabyte per second (Gbps). Cakupan layanan SATRIA akan mencapai hampir 150.000 titik di luar wilayah Pulau Jawa.

SATRIA merupakan proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Kementerian Komunikasi dan Informatika berperan sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK).

Sedangkan pengoperasiannya akan dilakukan oleh konsorsium yang terdiri dari PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa dan PT Nusantara Satelit Sejahtera. Serta dijamin oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .