JAKARTA. Sejak banjir melanda Jakarta, rencana untuk membangun sodetan yang mengalirkan air dari Sungai Ciliwung ke Sungai Cisadane kencang berembus. Namun, proyek infrastruktur yang diharapkan menjadi salah satu solusi banjir Jakarta ini mendapat penolakan dari Pemerintah Kota dan Kabupaten di Tangerang serta Wakil Gubernur Banten dengan alasan sungai Cisadane tak memungkinkan menanggung limapahan air dari Jakarta. Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Mohammad Hasan menilai, pembangunan sodetan itu akan dilaksakana secara bertahap dan mengacu pada masterplan penanganan banjir yang sudah disusun. "Sodetan akan dilaksanakan seandainya Sungai Cisadane sudah dinormalisasi," ujar Hasan, akhir pekan lalu. Menurutnya memberikan tambahan debit air ke Cisadne jangan sampai memberikan dampak atau merugikan wilayah tersebut. Ia mengklaim setiap tahun Sungai Cisadane selalu dinormalisasi dan program pemerintah terus berjalan. Tapi, Hasan mengaku bahwa pekerjaan normalisasi ini masih ada kendala pembebasan lahan yang tersebar pada beberapa titik. Menurutnya, jika nanti normalisasi Sungai Cisadane rampung, pemerintah akan kembali mengajak bicara pimpinan daerah di Tangerang dan Banten tersebut, agar terpapar program tersebut secara komprehensif. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu (25/1) lalu telah mendatangi lokasi Sungai Cisadane tersebut. Menurutnya untuk saat ini memang tak bisa dipaksakan membuat sodetan tersebut. Kendati begitu, Jokowi mengakui kewenangan terhadap sungai Cisadane baik normalisasi dan pembangunan sodetan. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane, T. Iskandar mengatakan penanganan terhadap sungai Cisadane di tahun 2014 ini dianggarkan mencapai Rp 4,2 miliar. "Kami akan rehabilitasi pintu dan bendung Pasar Baru termasuk pengerukan/normalisasi di bagian tersebut," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sebelum Sodetan, normalisasi Cisadane diutamakan
JAKARTA. Sejak banjir melanda Jakarta, rencana untuk membangun sodetan yang mengalirkan air dari Sungai Ciliwung ke Sungai Cisadane kencang berembus. Namun, proyek infrastruktur yang diharapkan menjadi salah satu solusi banjir Jakarta ini mendapat penolakan dari Pemerintah Kota dan Kabupaten di Tangerang serta Wakil Gubernur Banten dengan alasan sungai Cisadane tak memungkinkan menanggung limapahan air dari Jakarta. Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Mohammad Hasan menilai, pembangunan sodetan itu akan dilaksakana secara bertahap dan mengacu pada masterplan penanganan banjir yang sudah disusun. "Sodetan akan dilaksanakan seandainya Sungai Cisadane sudah dinormalisasi," ujar Hasan, akhir pekan lalu. Menurutnya memberikan tambahan debit air ke Cisadne jangan sampai memberikan dampak atau merugikan wilayah tersebut. Ia mengklaim setiap tahun Sungai Cisadane selalu dinormalisasi dan program pemerintah terus berjalan. Tapi, Hasan mengaku bahwa pekerjaan normalisasi ini masih ada kendala pembebasan lahan yang tersebar pada beberapa titik. Menurutnya, jika nanti normalisasi Sungai Cisadane rampung, pemerintah akan kembali mengajak bicara pimpinan daerah di Tangerang dan Banten tersebut, agar terpapar program tersebut secara komprehensif. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu (25/1) lalu telah mendatangi lokasi Sungai Cisadane tersebut. Menurutnya untuk saat ini memang tak bisa dipaksakan membuat sodetan tersebut. Kendati begitu, Jokowi mengakui kewenangan terhadap sungai Cisadane baik normalisasi dan pembangunan sodetan. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane, T. Iskandar mengatakan penanganan terhadap sungai Cisadane di tahun 2014 ini dianggarkan mencapai Rp 4,2 miliar. "Kami akan rehabilitasi pintu dan bendung Pasar Baru termasuk pengerukan/normalisasi di bagian tersebut," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News