MOMSMONEY.ID - Investor kawakan Robert Kiyosaki menyebutkan, harga tiga asset investasi berikut ini sebelum bank sentral AS, The Fed memangkas suku bunga. "Harga Bitcoin, emas, perak akan MELEDAK," kata Kiyosaki di akun X-nya, 15 September lalu. Kiyosaki bilang, seperti yang dia nyatakan di
tweet sebelumnya, buat para tukang bicara, para pengecut yang mendiskusikan mana yang lebih baik, emas atau Bitcoin, mereka bakal menjadi pecundang besar.
Ketika The Fed, yang Kiyosaki sebut berisi para Marxis, memotong suku bunga, maka harga aset riil naik.
Baca Juga: Pasar Obligasi Hancur, Robert Kiyosaki Investasi di 3 Aset Fisik Ini Sebab, uang palsu meninggalkan aset palsu seperti obligasi AS, dan melarikan diri ke aset riil seperti real estat, emas, perak, dan Bitcoin. "Seperti yang saya nyatakan di
tweet saya sebelumnya, tidak masalah mana yang lebih baik, emas atau Bitcoin," ujar Kiyosaki. "Itu seperti orang-orang mendiskusikan mobil mana yang lebih baik, Ferrari atau Lamborghini, saat mereka naik bus," imbuhnya. Yang jelas, Kiyosaki menyatakan, mereka yang memiliki emas, perak, dan Bitcoin asli akan menjadi lebih kaya, mampu membeli Ferrari atau Lamborghini "Sementara para tukang bicara yang naik bus berkata pada diri mereka sendiri, saya benar-benar tidak suka Ferrari atau Lamborghini," sebut dia.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Sebut, Lebih Banyak Pernikahan Hancur Bukan Karena Perselingkuhan "Itu dikenal sebagai pembicaraan pecundang. Tolong jangan menjadi pecundang," tegas Kiyosaki. Ingat pelajaran dari akademi militer dan mariner, Acta non Verba. Tindakan Anda berbicara lebih keras daripada kata-kata Anda. "Berhentilah berbicara kepada diri sendiri dan tanyakan pada diri Anda sendiri, berapa banyak koin emas dan perak serta Bitcoin yang saya miliki?" kata Kiyosaki.
"Kemudian, lakukan sesuatu yang berani. Beli lebih banyak emas, perak, atau Bitcoin sebelum Fed mengubah haluan dan menurunkan suku bunga," ujar dia. Anda mungkin akan segera terlihat keren mengendarai Ferrari atau Lamborghini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: S.S. Kurniawan
