Seberapa efektif terapi plasma konvalesen? Yuk, simak penjelasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi COVID-19 belum berakhir. Kendati program vaksinasi dilakukan tapi jumlah yang terinfeksi virus corona masih banyak, bahkan ditengarai terus bertambah. Memang, sejauh ini belum ada obat khusus untuk mengobati pasien corona.

Salah satu metode pengobatan yang efektif adalah dengan terapi dari donor darah plasma konvalesen. Apakah donor darah plasma konvalesen? Bisakah setiap penyintas Covid-19 menjadi peserta donor darah plasma konvalesen?   Menurut Dr. Monica, Sp.An., KIC., M.SI., MM., MARS., terapi plasma konvalesen (TPK) merupakan salah satu modalitas terapi dengan memindahkan plasma penyintas COVID-19 yang mengandung antibodi spesifik terhadap SARS-CoV-2 ke pasien COVID-19 yang masih menderita penyakit tersebut.

Dia menyebut ada banyak sekali penelitian dengan hasil yang berbeda mengenai TPK, ada yang memberikan hasil mendukung dan sebaliknya. Tetapi sebenarnya, keberhasilan TPK tergantung dari beberapa faktor utama yaitu dosis, kadar antibodi dan waktu pemberian.


Baca Juga: Meski sudah dapat vaksin covid-19, warga diminta tetap terapkan protokol kesehatan

“Oleh sebab itu pemberian sedini mungkin terutama pada pasien dengan komorbid dapat memberikan hasil yang lebih baik,” jelas Dr. Monica dalam keterangan yang diterima KONTAN, Rabu (19/5).

Untuk masyarakat lebih jelas lagi soal terapi plasma konvalesen, Universitas Kristen Maranatha didukung oleh PT Itama Ranoraya Tbk dan Terumo Indonesia menyelenggarakan Webinar internasional tentang Terapi Plasma Konvalesen (TPK). Acara ini digelar pada 21 Mei 2021, pukul 19.00 – 22.00 WIB.   Webinar ini merupakan seminar daring pertama di Indonesia yang mendatangkan 3 (tiga) narasumber bertaraf Internasional yang berasal dari Amerika Serikat (AS) dan merupakan pakar dalam penelitian TPK, yaitu Profesor Michael J. Joyner, M.D. dari Mayo Clinic, Profesor Arturo Casadevall, M.D., M.S., Ph.D. dari Johns Hopkins dan Profesor Pirofski, M.D. dari Albert Einstein College of Medicine, serta 2 (dua) narasumber dari Indonesia yaitu Dr. dr. Theresia Monica, Sp.An., KIC., M.SI., MM., MARS. dari Universitas Kristen Maranatha dan Dr. dr. Ria Syafitri Evi Gantini, M. Biomed. dari Palang Merah Indonesia.   Hendry Herman, Direktur PT Itama Ranoraya Tbk sangat mendukung terselenggaranya International Webinar Convalescent Plasma Therapy ini. Menurutnya hal ini langkah awal untuk melakukan penelitian lanjutan dan pengembangan terhadap produk-produk dari plasma darah. 

Selain bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha beserta fasilitas kesehatan afiliasinya, PT Itama Ranoraya Tbk terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai lembaga riset dan institusi lain yang berhubungan dengan kesehatan. 

“Kami berharap dukungan ini dapat menghasilkan berbagai inovasi yang turut berkontribusi dalam dunia kesehatan sesuai dengan misi kami, hi-tech healthcare solutions,” sebut Hendry Herman.

Selanjutnya: Ini hal yang harus diperhatikan para penyintas Covid-19 terkait long covid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .