JAKARTA. Sudah 90 hari sejak tahun baru, apa saja yang telah Anda lakukan untuk keuangan Anda? Mengevaluasi kesehatan keuangan adalah hal paling mendasar yang wajib Anda lakukan sebelum mulai berinvestasi. Seseorang yang sehat secara finansial, umumnya tahu kondisi aset dan utangnya, mampu untuk selalu bayar cicilan utang tepat waktu, dan tahu bagaimana cara menggunakan aset dan sisa arus kas untuk mencapai berbagai keinginan dalam hidup. Apakah ini Anda?Cara termudah untuk mengetahui kesehatan keuangan adalah dengan melakukan financial check up. Proses ini bisa dikerjakan sendiri atau pun bisa dengan konsultasi bersama seorang perencana keuangan. Anda akan diajak untuk menghitung ulang jumlah aset dan jumlah utang yang dimiliki saat ini. Selain itu, Anda juga akan diminta untuk membeberkan berapa jumlah penghasilan yang diterima setiap bulan dan ke mana saja larinya penghasilan tersebut. Ada lima area yang harus Anda perhatikan untuk menentukan seberapa sehat keuangan Anda, dan seberapa dekat Anda dalam mencapai berbagai keinginan dalam hidup. Pertama, dana darurat. Setiap orang wajib punya dana darurat setidaknya 3 kali pengeluaran rutin bulanan. Jadi, kalau tiap bulan perlu Rp 5 juta untuk hidup, maka jumlah dana darurat minimal adalah Rp 15 juta. Meski demikian, saya sangat sarankan Anda untuk menargetkan 12 kali pengeluaran rutin bulanan, mengingat kondisi ekonomi global yang masih kurang menentu. Dana darurat ini harus berbentuk aset likuid dan nilainya tidak turun, seperti tabungan, deposito, dan reksadana pasar uang. Jika saat ini tidak punya dana darurat, mulailah menyisihkan 10% dari penghasilan, sedikit demi sedikit hingga hasil ideal tercapai.Kedua, utang. Jumlahkan semua pembayaran minimum tagihan utang Anda. Ini termasuk kartu kredit, kredit kendaraan, kredit perumahan, dan kredit dana tunai. Jumlah total pembayaran segala cicilan utang Anda tidak boleh melebihi 35% dari penghasilan rutin bulanan. Khusus untuk cicilan kredit perumahan, porsinya tidak bisa melebihi 30% dari penghasilan rutin bulanan.
Seberapa sehat keuanganmu?
JAKARTA. Sudah 90 hari sejak tahun baru, apa saja yang telah Anda lakukan untuk keuangan Anda? Mengevaluasi kesehatan keuangan adalah hal paling mendasar yang wajib Anda lakukan sebelum mulai berinvestasi. Seseorang yang sehat secara finansial, umumnya tahu kondisi aset dan utangnya, mampu untuk selalu bayar cicilan utang tepat waktu, dan tahu bagaimana cara menggunakan aset dan sisa arus kas untuk mencapai berbagai keinginan dalam hidup. Apakah ini Anda?Cara termudah untuk mengetahui kesehatan keuangan adalah dengan melakukan financial check up. Proses ini bisa dikerjakan sendiri atau pun bisa dengan konsultasi bersama seorang perencana keuangan. Anda akan diajak untuk menghitung ulang jumlah aset dan jumlah utang yang dimiliki saat ini. Selain itu, Anda juga akan diminta untuk membeberkan berapa jumlah penghasilan yang diterima setiap bulan dan ke mana saja larinya penghasilan tersebut. Ada lima area yang harus Anda perhatikan untuk menentukan seberapa sehat keuangan Anda, dan seberapa dekat Anda dalam mencapai berbagai keinginan dalam hidup. Pertama, dana darurat. Setiap orang wajib punya dana darurat setidaknya 3 kali pengeluaran rutin bulanan. Jadi, kalau tiap bulan perlu Rp 5 juta untuk hidup, maka jumlah dana darurat minimal adalah Rp 15 juta. Meski demikian, saya sangat sarankan Anda untuk menargetkan 12 kali pengeluaran rutin bulanan, mengingat kondisi ekonomi global yang masih kurang menentu. Dana darurat ini harus berbentuk aset likuid dan nilainya tidak turun, seperti tabungan, deposito, dan reksadana pasar uang. Jika saat ini tidak punya dana darurat, mulailah menyisihkan 10% dari penghasilan, sedikit demi sedikit hingga hasil ideal tercapai.Kedua, utang. Jumlahkan semua pembayaran minimum tagihan utang Anda. Ini termasuk kartu kredit, kredit kendaraan, kredit perumahan, dan kredit dana tunai. Jumlah total pembayaran segala cicilan utang Anda tidak boleh melebihi 35% dari penghasilan rutin bulanan. Khusus untuk cicilan kredit perumahan, porsinya tidak bisa melebihi 30% dari penghasilan rutin bulanan.