KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Pertemuan bersejarah antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un yang digelar Selasa ini (12/6) menciptakan banyak harapan. Meski agenda utama yang di gadang negosiasi tentang nuklir, namun potensi yang terbuka lebar adalah Korut membuka akses pasar dan ekonominya kepada dunia. Sebab asal tahu saja, Korut telah berhenti merilis data statistik terperinci tentang ekonominya sejak tahun 1960-an. Selama empat dasawarsa berikutnya, satu-satunya data ekonomi yang tersedia hanya laporan anggaran nasional terbatas tahunan. Bahkan Korut menghapus semua angka ekonomi pada awal 2000-an. Sejak saat itu persentase perkembangan ekonomi Korut yang beredar dari berbagai sumber dari tahun ke tahun masih simpang siur. Kelangkaan informasi membuat para ekonom kesulitan menggabungkan angka-angka yang penuh tambal sulam. Itu membuat proyeksi mereka menjadi tidak tepat.
Sebuncah harapan dari AS dan Korea Utara
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Pertemuan bersejarah antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un yang digelar Selasa ini (12/6) menciptakan banyak harapan. Meski agenda utama yang di gadang negosiasi tentang nuklir, namun potensi yang terbuka lebar adalah Korut membuka akses pasar dan ekonominya kepada dunia. Sebab asal tahu saja, Korut telah berhenti merilis data statistik terperinci tentang ekonominya sejak tahun 1960-an. Selama empat dasawarsa berikutnya, satu-satunya data ekonomi yang tersedia hanya laporan anggaran nasional terbatas tahunan. Bahkan Korut menghapus semua angka ekonomi pada awal 2000-an. Sejak saat itu persentase perkembangan ekonomi Korut yang beredar dari berbagai sumber dari tahun ke tahun masih simpang siur. Kelangkaan informasi membuat para ekonom kesulitan menggabungkan angka-angka yang penuh tambal sulam. Itu membuat proyeksi mereka menjadi tidak tepat.