JAKARTA. Bursa Wallstreet menutup akhir tahun 2010 dengan beragam. Indeks Dow Jones menguat 7,80 poin atau naik 0,07% ke 11.577,51. Namun dua indeks lainnya seperti S&P 500 turun 0,24 poin atau minus o,02% ke 1.257,64. Nasdaq minus 10,11 poin atau turun 0,38% ke 2.652,87.sejatinya, jika dihitung secara hitungan tahun S&P mencetak performa terbaik sejak akhir Desember 1991. Membaiknya sejumlah indikator ekonomi AS menjelang akhir 2010 dan langkah stimulatif The Fed berhasil mendorong optimisme pelaku pasar. Sepanjang 2010 S&P sudah naik 12,8%, Dow Jones meningkat 11% dan Nasdaq melonjak 16,9%.Akhir pekan ini akan dirilis data sektor ketenagakerjaan AS dimana ekonom memprediksi adanya penambahan tenaga kerja hingga 126.000 dan unemployment turun menjadi 9,7%. "Investor akan mengamati dengan seksama sejumlah data ekonomi," ujar Pwngamat Pasar Modal, Ahim. Menurutnya pasar mempertanyakan apakah investor akan memanfaatkan momentum tersebut untuk melakukan profit taking atau justru melanjutkan aksi beli. Data lainnya yang diamati adalah construction spending, minutes The Fed, durable goods order dan aktivitas sektor jasa AS.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Secara hitungan tahun, Wallstreet masuk zona hijau
JAKARTA. Bursa Wallstreet menutup akhir tahun 2010 dengan beragam. Indeks Dow Jones menguat 7,80 poin atau naik 0,07% ke 11.577,51. Namun dua indeks lainnya seperti S&P 500 turun 0,24 poin atau minus o,02% ke 1.257,64. Nasdaq minus 10,11 poin atau turun 0,38% ke 2.652,87.sejatinya, jika dihitung secara hitungan tahun S&P mencetak performa terbaik sejak akhir Desember 1991. Membaiknya sejumlah indikator ekonomi AS menjelang akhir 2010 dan langkah stimulatif The Fed berhasil mendorong optimisme pelaku pasar. Sepanjang 2010 S&P sudah naik 12,8%, Dow Jones meningkat 11% dan Nasdaq melonjak 16,9%.Akhir pekan ini akan dirilis data sektor ketenagakerjaan AS dimana ekonom memprediksi adanya penambahan tenaga kerja hingga 126.000 dan unemployment turun menjadi 9,7%. "Investor akan mengamati dengan seksama sejumlah data ekonomi," ujar Pwngamat Pasar Modal, Ahim. Menurutnya pasar mempertanyakan apakah investor akan memanfaatkan momentum tersebut untuk melakukan profit taking atau justru melanjutkan aksi beli. Data lainnya yang diamati adalah construction spending, minutes The Fed, durable goods order dan aktivitas sektor jasa AS.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News