JAKARTA. Tekanan terbesar terhadap harga minyak sawit mentah (CPO) berasal dari kejatuhan harga minyak dunia. Penurunan harga minyak diprediksi masih akan terus berlanjut sehingga tekanan terhadap harga CPO juga belum belum akan membaik dalam waktu dekat. Tidak hanya harga minyak. Harga kedelai yang juga jatuh ikut menekan posisi CPO. Pasalnya kedua komoditas tersebut merupakan barang substitusi yang digunakan sebagai bahan bakar. Saat ini harga kedelai di pasar dunia sudah menyentuh level terendah selama enam tahun karena ekspor yang menurun. “Harga minyak rendah, sehingga substitusi biodiesel lebih banyak menggunakan minyak mentah dibanding CPO,” kata Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures. Meski begitu Deddy menilai penguatan bisa saja terjadi. “Menurut GAPKI ada peningkatan permintaan dari Timur Tengah dan Afrika,” jelasnya. Namun diakui Deddy besaran tambahan permintaan dari kedua negara itu belum diketahui dengan pasti.
Secara teknikal, harga CPO masih melemah
JAKARTA. Tekanan terbesar terhadap harga minyak sawit mentah (CPO) berasal dari kejatuhan harga minyak dunia. Penurunan harga minyak diprediksi masih akan terus berlanjut sehingga tekanan terhadap harga CPO juga belum belum akan membaik dalam waktu dekat. Tidak hanya harga minyak. Harga kedelai yang juga jatuh ikut menekan posisi CPO. Pasalnya kedua komoditas tersebut merupakan barang substitusi yang digunakan sebagai bahan bakar. Saat ini harga kedelai di pasar dunia sudah menyentuh level terendah selama enam tahun karena ekspor yang menurun. “Harga minyak rendah, sehingga substitusi biodiesel lebih banyak menggunakan minyak mentah dibanding CPO,” kata Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures. Meski begitu Deddy menilai penguatan bisa saja terjadi. “Menurut GAPKI ada peningkatan permintaan dari Timur Tengah dan Afrika,” jelasnya. Namun diakui Deddy besaran tambahan permintaan dari kedua negara itu belum diketahui dengan pasti.