Secara teknikal, rupiah belum punya kekuatan



JAKARTA. Rupiah tidak hanya tertekan secara fundamental. Jika dilihat dari sisi teknikal, posisi rupiah pun belum memiliki kekuatan.

Di pasar spot, Jumat (25/3) valuasi rupiah menanjak tipis 0,09% ke level Rp 13.245 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia Kamis (24/3) rupiah merunduk 0,63% di level Rp 13.250 per dollar AS.

Wahyu Tri Wibowo Analis Central Capital Futures memaparkan, belum ada alasan bagi USD untuk bergerak ke bawah. Kecuali dari sisi teknikal yang memang dalam empat hari terakhir sudah terus menanjak.


“Jika nantinya USD terkena profit taking, ada kans rupiah untuk rebound terbatas. Tapi kalau fundamental, tidak ada yang dukung rupiah menanjak,” jelas Wahyu.

Pelemahan rupiah masih terus mengintai mengingat memasuki akhir bulan nyaris tidak ada pendukung dari katalis domestik yang kuat bagi mata uang Garuda. Sembari menanti sajian data ekonomi di awal bulan, bisa dipastikan rupiah akan terus terseret oleh faktor eksternal terutama USD.

Hanya saja, di akhir bulan, sajian data ekonomi -baik AS maupun Indonesia- yang semakin surut pergerakan akan cenderung ranging. "Secara mingguan masih sell untuk rupiah dari sisi teknikal," analisa Wahyu.

Dia memproyeksi, rentang potensial pergerakan rupiah berada di kisaran Rp 12.900 - Rp 13.550 per dollar AS.

"Tapi selama bertahan di bawah Rp 13.300 masih belum akan ada pelemahan yang signifikan. Hanya koreksi-koreksi terbatas," tebak Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie