KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah saat ini dipandang masih jauh dari nilai teoritis. Di mana, secara perhitungan Samuel Asset Management, rupiah sudah undervalue sebanyak 9% dan sewajarnya berada di kisaran Rp 13.100 per dolar AS. Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Kamis (22/8) nilai tukar rupiah sukses ditutup menguat tipis 0,03% ke level Rp 14.239 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.243 per dollar AS. Sedangkan menurut data kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau dikenal JISDOR, rupiah tercatat menguat sebanyak 25 poin di level Rp 14.234 per dolar AS.
Baca Juga: Aplikasi perencana keuangan Moneesa resmi meluncur, simak fitur-fiturnya Sementara itu, Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuannya sebanyak 25bps menjadi 5,5% dan dianggap cukup mengejutkan pasar. Mengingat, pelaku pasar juga masih menanti kepastian sinyal Bank Sentral Amerika Serikat (AS/The Fed) terkait rencana pelonggaran moneternya bulan ini. Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengatakan, penguatan rupiah yang terjadi hari ini cenderung bersifat sementara. Menurutnya, kurs rupiah akan selalu dijaga atau mendapat intervensi setiap kali Rapat Dewan Gubernur dilaksanakan.