TOKYO. Secara tidak terduga, tingkat pemesanan mesin di Jepang mengalami kenaikan. Lonjakan tersebut tetap terjadi meskipun ada sejumlah pabrik yang ditutup akibat musibah tsunami dan gempa hebat. Berdasarkan data yang dirilis Sekretaris Kabinet Jepang hari ini, tingkat pemesanan mesin di Jepang naik 2,9% pada Maret dari bulan sebelumnya yang turun 1,9%. Padahal, 24 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi adanya penurunan sebesar 10%. Data tersebut menunjukkan, Jepang akan kembali bangkit setelah mengalami musibah terburuk yang menyebabkan 24.000 orang tewas dan hilang. "Tingkat permintaan aktivitas ekonomi boleh saja terpukul. Namun dengan outlook power supply pada musim panas ini yang lebih baik ketimbang sebelumnya, ekonomi Jepang sepertinya akan terus meningkat," jelas Hiroshi Shiraishi, ekonom BNP Paribas SA do Tokyo.
Secara tidak terduga, tingkat pemesanan mesin Jepang melaju selama Maret
TOKYO. Secara tidak terduga, tingkat pemesanan mesin di Jepang mengalami kenaikan. Lonjakan tersebut tetap terjadi meskipun ada sejumlah pabrik yang ditutup akibat musibah tsunami dan gempa hebat. Berdasarkan data yang dirilis Sekretaris Kabinet Jepang hari ini, tingkat pemesanan mesin di Jepang naik 2,9% pada Maret dari bulan sebelumnya yang turun 1,9%. Padahal, 24 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi adanya penurunan sebesar 10%. Data tersebut menunjukkan, Jepang akan kembali bangkit setelah mengalami musibah terburuk yang menyebabkan 24.000 orang tewas dan hilang. "Tingkat permintaan aktivitas ekonomi boleh saja terpukul. Namun dengan outlook power supply pada musim panas ini yang lebih baik ketimbang sebelumnya, ekonomi Jepang sepertinya akan terus meningkat," jelas Hiroshi Shiraishi, ekonom BNP Paribas SA do Tokyo.