Securities crowdfunding Bizhare meluncurkan aplikasi mobile perdananya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pionir platform securities crowdfunding Bizhare meluncurkan aplikasi mobile perdananya pada Rabu, (22/9). Aplikasi ini merupakan bentuk inovasi untuk memberikan kemudahan dan mengoptimalkan fitur terlengkap, serta membuat proses pendanaan bisnis UKM bagi pelaku bisnis semakin mudah dan efisien.

Perilisan aplikasi ini juga seiring dengan perluasan izin Bizhare.id menjadi securities crowdfunding. Seluruh masyarakat Indonesia ke depannya dapat memanfaatkan berbagai produk layanan securities crowdfunding berupa obligasi dan sukuk melalui aplikasi Bizhare.

CEO Bizhare Heinrich Vincent menjelaskan, peningkatan minat investasi masyarakat khususnya yang berusia produktif yang mana sekitar 80% mengakses melalui mobile, menjadi alasan utama Bizhare merilis aplikasi ini. “Pada tahun 2021, Bizhare mencacatkan pertumbuhan investor aktif sebesar 346% dan investor terdaftar sebesar 166%,” kata Vincent dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/9).


Tak hanya peningkatan jumlah investor yang signifikan, pertumbuhan penerbit dan calon penerbit yang sangat pesat juga mendorong Bizhare menyajikan sistem yang lebih baik melalui aplikasi. Terhitung kebutuhan pendanaan sekitar 1.200 calon penerbit bisnis UKM mencapai Rp 100 triliun dan kebutuhan pendanaan calon penerbit khusus bisnis berbasis syariah Rp 2,4 triliun.

Baca Juga: OJK terbitkan revisi aturan penyelenggara layanan urun dana

Menurut Vincent, melalui aplikasi Bizhare, masyarakat dapat mulai berinvestasi di berbagai bisnis riil dengan modal kecil. Mulai dari RAMU, bisnis besutan musisi Rizky Febian, lalu waralaba internasional asal Thailand Black Canyon Coffee & Eatery, Sour Sally, eksportir perikanan BLA dari Papua, Qomunitas Petani Satu Surakarta, dan juga minimarket seperti Alfamart dan Alfamidi beserta kepemilikan propertinya.

Dari sistem aplikasi sendiri, Bizhare telah melalui perjalanan panjang dalam mengembangkan sistemnya. Sejak pertama hadir pada tahun 2017, Bizhare mengutamakan MVP atau fitur utama pada Bizhare dengan sistem bernama Bizhare Base atau Bizhare 1.0.

Besarnya pengguna Bizhare melalui mobile dan perkembangan pengguna yang sangat signifikan yakni sebesar 1.967.45% sejak pertama hadir, mendorong Bizhare merilis sistem Progressive Web App. Kemudian pada tahun 2021 ini Bizhare akhirnya resmi merilis Bizhare Application 1.0.

CTO Bizhare Giovanni Umboh mengatakan, Bizhare telah meningkatkan berbagai sistem pada aplikasi ini. "Kami membangun aplikasi dengan teknologi terbaru untuk menghadirkan aplikasi bagi pengguna Android dan juga iOS, optimasi tampilan dan user flow, serta menambahkan fitur keamanan baru untuk aplikasi," ucap Giovanni.

Ketua Kehormatan WALI & Ketua Komite Tetap bidang Franchise, Lisensi dan Kemitraan Kadin Indonesia Levita Supit berharap, aplikasi Bizhare dapat menjadi solusi pendanaan bagi banyak bisnis waralaba di tengah kondisi pandemi.  "Dengan hadirnya aplikasi Bizhare diharapkan dapat membuat pelaku usaha lebih bergairah lagi dalam melakukan ekspansi bisnis” ungkap Levita.

Billy Boen selaku Founder & CEO PT YOT Nusantara serta Director Kejora-SBI Orbit Indonesia Fund  yang merupakan investor dari Bizhare juga menyampaikan rasa bangganya atas perkembangan yang telah dicapai oleh Bizhare sejak pertama hadir untuk masyarakat. Menurut dia, perkembangan fitur yang dilakukan Bizhare itu sangat signifikan.

Selanjutnya: Pertahankan performa, berikut strategi bisnis Numex Teknologi semester II 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi