Sedang audit lingkungan, investasi Blok Rokan jelang alih kelola capai US$ 152 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan, proses audit lingkungan kini tengah dalam tahapan evaluasi.

Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih bilang tim audit lingkungan yang terdiri dari SKK Migas dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) masih melakukan evaluasi atas hasil audit lingkungan yang dilakukan.

"Target mereka, pada akhir Agustus evaluasi selesai dilaksanakan," ungkap Susana kepada Kontan.co.id, Jumat (14/8).


Baca Juga: Pertamina nantikan kepastian lahan pengeboran yang wajib disiapkan Chevron

Susana melanjutkan, sejauh ini nilai investasi yang bakal dikeluarkan Chevron diperkirakan sekitar US$ 152 juta.

Sebelumnya, demi menghindari adanya penurunan produksi migas Blok Rokan. Pemerintah berjanji akan mengcover biaya investasi yang dilakukan oleh Chevron Pacifik Indonesia (PCI) sampai Agustus 2021.

Oleh karena itu, Chevron diminta untuk tetap mempertahankan investasinya di Blok Rokan sampai masa kontraknya berakhir pada Agustus 2021 mendatang.

Hal itu supaya, alih kelola dengan PT Pertamina (Persero) tidak menimbulkan anjloknya produksi migas seperti halnya yang dialami pada Blok Mahakam.

Susana menambahkan, di saat yang bersamaan pihaknya terus melakukan kordinasi dengan Chevron guna mematangkan rencana pengeboran 107 sumur yang akan dilakukan bertahap pada November 2020 hingga Desember 2020. Pengeboran akan terus berlanjut di Januari 2021 hingga Juli 2021.

Baca Juga: Pertamina jamin jaga pengeboran dan cari partner untuk kelola Blok Rokan

Mengutip pemberitaan Kontan sebelumnya, Wakil kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman bilang Di sisa tahun ini akan ada dua rig yang diaktifkan untuk pengeboran lalu akan bertambah menjadi 5 rig hingga alih kelola pada 8 Agustus 2021 mendatang.

"Chevron akan investasi di pengeboran karena merasa ada tanggung jawab menahan penurunan. Chevron tidak full menikmati, akan banyak dinikmati Pertamina," terang Fatar Juli lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari