KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seperti yang kita tahu, Bank Bukopin sedang dalam proses perbaikan kinerja, seperti penguatan likuiditas dan permodalan. Namun bank berkode saham BBKP ini tetap melaksanakan kewajiban pembayaran bunga obligasi jatuh tempo kepada para investor sebesar Rp 12 miliar. Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/6), Sekretaris Perusahaan Bank Bukopin Meliawati menjelaskan pembayaran bunga obligasi subordinasi berkelanjutan II tahap I tahun 2015 Bank Bukopin ini merupakan yang ke-20. "Perseroan telah melakukan pembayaran nominal kupon kepada rekening Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada tanggal 26 Juni 2020," tulisnya dalam keterbukaan tersebut. Nilai pokok obligasi itu sebesar Rp 400 miliar dengan bunga 12% yang tanggal pembayaran jatuh pada tanggal 30 Juni 2020. Obligasi subordinasi sebesar Rp 400 miliar yang terbit tahun 2015 tersebut merupakan bagian dari jatah penerian obligasi berkelanjutan dengan total emisi sebesar Rp 2 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sedang berjuang memperbaiki likuiditas, Bukopin bayar bunga obligasi Rp 12 miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seperti yang kita tahu, Bank Bukopin sedang dalam proses perbaikan kinerja, seperti penguatan likuiditas dan permodalan. Namun bank berkode saham BBKP ini tetap melaksanakan kewajiban pembayaran bunga obligasi jatuh tempo kepada para investor sebesar Rp 12 miliar. Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/6), Sekretaris Perusahaan Bank Bukopin Meliawati menjelaskan pembayaran bunga obligasi subordinasi berkelanjutan II tahap I tahun 2015 Bank Bukopin ini merupakan yang ke-20. "Perseroan telah melakukan pembayaran nominal kupon kepada rekening Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada tanggal 26 Juni 2020," tulisnya dalam keterbukaan tersebut. Nilai pokok obligasi itu sebesar Rp 400 miliar dengan bunga 12% yang tanggal pembayaran jatuh pada tanggal 30 Juni 2020. Obligasi subordinasi sebesar Rp 400 miliar yang terbit tahun 2015 tersebut merupakan bagian dari jatah penerian obligasi berkelanjutan dengan total emisi sebesar Rp 2 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News