JAKARTA. Terbatasnya kapasitas Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng memaksa pemerintah menyiapkan bandara alternatif untuk menampung hilir mudik pesawat yang membawa penumpang ke Jakarta dan sekitarnya.Direktur Kebandarudaraan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ignatius Bambang Tjahjono menjelaskan, saat ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menjalin kerjasama dengan Japan Corporate International Agency (JICA) untuk mencari tempat yang cocok untuk bandara alternatif.Menurut Bambang, kota-kota besar di dunia umumnya memiliki lebih dari satu bandara. "Kami juga merencanakan hal itu. Dengan demikian, studi yang dilakukan nantinya bertujuan untuk menemukan tempat bandara alternatif yang cocok," kata Bambang, Rabu (11/8).Pemerintah menargetkan studi JICA itu bisa selesai akhir tahun ini. Untuk kemudian pemerintah menyiapkan langkah untuk bisa membangun bandara tersebut.Studi yang dilakukan JICA tidak lepas dari pernyataan petinggi International Air Transport Organization (IATA) Giovanni Bisignani yang meminta infrastruktur penerbangan di Indonesia perlu ditingkatkan. Untuk mengimbangi pertumbuhan penumpang pesawat dari tahun ke tahun; termasuk kapasitas bandara Soekarno-Hatta sebagaipusat penerbangan nasional.Menurut Bambang, Bandara Soekarno-Hatta sudah melayani 37 juta orang penumpang per tahun. Sementara itu, dua bandara lain di Jakarta, yaitu Halim Perdana Kusumah dan Pondok Cabe, dianggap tak bisa menjadi alternatif karena aksesnya terbatas."Kalau Soekarno-Hatta dikelola PT Angkasa Pura II (Persero), bandara alternatif ini akan dikelola kepada swasta, sehingga terjadi kompetisi dan peningkatan dalam pelayanannya," jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sedap, Pemerintah Siapkan Bandara Alternatif
JAKARTA. Terbatasnya kapasitas Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng memaksa pemerintah menyiapkan bandara alternatif untuk menampung hilir mudik pesawat yang membawa penumpang ke Jakarta dan sekitarnya.Direktur Kebandarudaraan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ignatius Bambang Tjahjono menjelaskan, saat ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menjalin kerjasama dengan Japan Corporate International Agency (JICA) untuk mencari tempat yang cocok untuk bandara alternatif.Menurut Bambang, kota-kota besar di dunia umumnya memiliki lebih dari satu bandara. "Kami juga merencanakan hal itu. Dengan demikian, studi yang dilakukan nantinya bertujuan untuk menemukan tempat bandara alternatif yang cocok," kata Bambang, Rabu (11/8).Pemerintah menargetkan studi JICA itu bisa selesai akhir tahun ini. Untuk kemudian pemerintah menyiapkan langkah untuk bisa membangun bandara tersebut.Studi yang dilakukan JICA tidak lepas dari pernyataan petinggi International Air Transport Organization (IATA) Giovanni Bisignani yang meminta infrastruktur penerbangan di Indonesia perlu ditingkatkan. Untuk mengimbangi pertumbuhan penumpang pesawat dari tahun ke tahun; termasuk kapasitas bandara Soekarno-Hatta sebagaipusat penerbangan nasional.Menurut Bambang, Bandara Soekarno-Hatta sudah melayani 37 juta orang penumpang per tahun. Sementara itu, dua bandara lain di Jakarta, yaitu Halim Perdana Kusumah dan Pondok Cabe, dianggap tak bisa menjadi alternatif karena aksesnya terbatas."Kalau Soekarno-Hatta dikelola PT Angkasa Pura II (Persero), bandara alternatif ini akan dikelola kepada swasta, sehingga terjadi kompetisi dan peningkatan dalam pelayanannya," jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News