Sederet ambisi Bank Mandiri di ASEAN



BUKITTINGGI. Di tengah ketidakpastian ekonomi, Bank Mandiri punya sederet target ambisius untuk mewujudkan mimpi sebagai salah satu bank terbesar di ASEAN pada tahun 2020. Memupuk modal jumbo menjadi salah satu target.

Pahala N. Mansury, Managing Director CFO Bank Mandiri, bilang, pihaknya menargetkan modal bisa menembus Rp 200 triliun dari posisi sekarang sekitar Rp 90 triliun. Salah satu strateginya adalah memupuk modal lewat laba ditahan.

Pahala menambahkan, pihaknya telah meminta pemerintah selaku pemegang saham mayoritas, menurunkan besaran rasio dividen (dividend payout ratio) dari 30% menjadi 20%.  "Ini opsi permodalan selain pertumbuhan anorganik. Sebab, kami mungkin tidak terlalu fokus ke sana (anorganik)," ujar Pahala, akhir pekan lalu.


Target lain, Bank Mandiri bakal memperbesar kapitalisasi pasar hingga minimal US$ 55 miliar dalam tempo enam tahun mendatang. Dengan modal dan kapitalisasi pasar jumbo, Bank Mandiri bakal fokus menggarap kredit ritel.

Saat ini, porsi kredit ritel masih 33% dari total baki kredit. Kredit korporasi masih mendominasi sebesar 66%-67%. "Tapi hampir 50% pendapatan berasal dari kredit ritel," jelas Pahala. Margin tinggi mendorong Bank Mandiri menggenjot porsi kredit ritel sebesar 45%-47%. Sementara pendapatan kredit ritel ditargetkan menyumbang 65%.

Bank berlogo pita emas ini juga berambisi mengerek performa anak usaha. Target Bank Mandiri, anak usaha bisa berkontribusi 20%-25% dari total laba perseroan pada tahun 2020 nanti. Saat ini, laba anak usaha menyumbang 13%. "Akhir tahun nanti, anak usaha menyumbang laba bersih hingga Rp 1,9 triliun-Rp 2 triliun," ujar Pahala.  

Agar rapor anak usaha kinclong, Bank Mandiri berencana menyuntikkan modal tambahan Rp 1,5 triliun- Rp 2 triliun kepada anak usaha pada tahun 2015. Kucuran dana segar ini dialokasikan untuk Bank Syariah Mandiri (BSM), Mandiri Sekuritas, Mandiri Tunas Finance, dan lain-lain. BSM membutuhkan modal Rp 300 miliar - 500 miliar agar mampu tumbuh 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie