Sederet Strategi Indika Energy (INDY) Ciptakan Ekosistem Bisnis Kendaraan Listrik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) segera memasarkan kendaraan listrik roda dua pada November 2022. Seturut ekspansi bisnis motor listrik tersebut, emiten batu bara ini menargetkan pabrik mobil listrik bisa beroperasi di tahun depan.

Head of Corporate Communication INDY Ricky Fernando mengungkapkan bahwa sepeda motor listrik dengan merek ALVA One menjadi pijakan INDY berekspansi ke bisnis non batubara. ALVA One merupakan merek lokal kendaraan listrik roda dua yang dirakit dan dikembangkan di Indonesia.

INDY memproduksi motor listrik di pabrik yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi mencapai 100.000 unit per tahun


"Kami akan mulai mengirimkan motor listrik kami kepada konsumen, November mendatang," ungkap Ricky kepada Kontan.co.id, belum lama ini.

Baca Juga: Indika Energy Lanjutkan Ekspansi Bisnis Kendaraan Listrik, Simak Pandangan Analis

Ricky bilang, langkah pendistribusian motor listrik ini sudah menjadi fokus utama perseroan guna memperkuat diversifikasi bisnis yang telah berjalan selama 4 tahun terakhir.

INDY memasang target jangka pendek untuk meningkatkan penerimaan perusahaan dari sektor non-batubara hingga minimal 50% di tahun 2025.

Misi Indika Energy menggapai target itu juga bakal didukung ekspansi perseroan pada bisnis kendaraan listrik roda empat. Lewat anak usaha yakni PT Mitra Motor Group (MMG), Indika telah membentuk perusahaan patungan dengan Foxtec Singapore Pte Ltd pada 22 September 2022. Nama entitas baru itu adalah PT Foxconn Indika Motor (FIM).

Foxtex Singapore Pte Ltd adalah afiliasi dari Hon Hai Technology Group (Foxconn). Foxconn sendiri merupakan perusahaan manufaktur elektronik terbesar di dunia yang berpusat di Taiwan.

Melengkapi ekspansi tersebut, INDY melakukan penyertaan saham pada suatu perseroan terbatas yang bergerak di bidang distribusi kendaraan listrik roda empat. Lewat MMG, INDY memberikan pinjaman kepada PT Energi Makmur Buana (EMB) sebesar Rp 20 miliar, pada 17 Oktober 2022.

"Indika Energy melihat potensi besar dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, termasuk kendaraan listrik roda empat," ucap Ricky.

 
INDY Chart by TradingView

Dia bilang, kemitraan tersebut akan memberikan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif dan bertujuan untuk mendukung Indonesia menjadi salah satu pengembang ekosistem kendaraan listrik dan baterai terkemuka.

Adapun kemitraan INDY dengan Foxconn itu dilakukan melalui skema Build – Operate – Localize (BOL) di Indonesia melalui tiga tahap, yaitu building, operating, dan localizing. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas industri Indonesia di bidang industri kendaraan listrik dan industri pendukungnya termasuk baterai listrik.

"Kami menargetkan dapat memulai operasi pabrik mobil listrik pada tahun depan," pungkas Ricky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari