Sediakan fitur daftar haji dan kurban digital, pengguna LinkAja Syariah naik 40%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyambut Lebaran Idul Adha 1442 H, layanan syariah LinkAja kembali hadir untuk melayani penggunanya yang ingin melakukan ibadah haji dan berkurban secara digital di tujuh Lembaga Zakat nasional.

Tahun ini LinkAja bekerjasama dengan tujuh lembaga zakat nasional seperti Baznas, Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, Rumah Yatim, bersedekah.com, DT Peduli, dan Baitul Wakaf. 

"Dengan adanya fitur kurban ini diharapkan dapat memudahkan pengguna Layanan Syariah LinkAja untuk dapat berkurban secara digital dan lebih nyaman dan aman terutama di masa pandemi ini melalui smartphone dan hanya #DiRumahAja," ungkap Corporate Communication Associate LinkAja Reiner Benarya kepada Kontan.co.id, Selasa (20/7).


Menurutnya, di masa pandemi ini uang elektronik berbasis aplikasi seperti Layanan Syariah LinkAja merupakan salah satu solusi untuk melakukan transaksi secara mudah dan contactless hanya melalui smartphone. 

"Dengan menggunakan aplikasi Layanan Syariah Linkaja, kita dapat bertransaksi di e-commerce, pembelian makanan melalui GrabFood dan/atau GoFood, beli token listrik, bayar tagihan, bayar pajak, hingga donasi Islami seperti zakat, infak, daftar haji, serta berkurban secara digital dalam hitungan detik," jelasnya.

Baca Juga: Transaksi dompet digital alami kenaikan di kala pandemi

Reiner mengatakan, berdasarkan data internal jumlah pengguna Layanan Syariah LinkAja yang melakukan transaksi online sejak PPKM diberlakukan, mengalami peningkatan sebesar 40%.

Di masa pandemi atau lebih tepatnya selama PPKM darurat, selain fitur kurban digital, Layanan Syariah LinkAja juga berusaha untuk membantu penggunanya dengan memberikan promo berupa ekstra saldo berkah, seperti pembelian makanan melalui GrabFood, GoFood, pembelian token listrik, bayar tagihan PDAM, gas, online merchants, termasuk di aplikasi telemedicine serta banyak promo lainnya yang tentunya telah sesuai dengan kaidah syariah.

Selain itu, kata Reiner para pengguna juga dapat melakukan pembayaran transaksi bayar pulsa untuk komunikasi maupun kuota internet dari Layanan Syariah LinkAja. Tidak ketinggalan, bagi yang ingin tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari dapat memesan bahan pangan melalui berbagai pasar online yang telah bekerja sama dengan Layanan Syariah LinkAja.

Ia menambahkan, di masa pandemi ini menggunakan uang elektronik, salah satunya Layanan Syariah LinkAja merupakan salah satu solusi untuk bertransaksi secara mudah, cepat, aman dan nyaman bisa dilakukan dari rumah kapan saja. 

"Diharapkan Layanan Syariah LinkAja bisa menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari para pengguna setia serta masyarakat luas pada umumnya," katanya.  

Sebagai gambaran, layanan syariah LinkAja merupakan layanan uang elektronik berbasis Syariah dengan ekosistem lengkap yang dapat digunakan untuk berbagai macam transaksi  kebutuhan sehari-hari seperti bayar internet, pulsa telepon, BPJS, listrik, belanja di pasar tradisional yang saat ini sudah tersedia online di aplikasi Layanan Syariah.

Selain itu, belanja online di e-commerce terdepan, pembayaran pajak, iuran IPL perumahan, SPP sekolah termasuk investasi yang sesuai dengan kaidah syariah dan tentunya donasi islami; semuanya bisa dilakukan dari aplikasi LinkAja tanpa harus bepergian ke luar rumah apalagi menunggu antrian.

Untuk membantu umat muslim dan masyarakat pada umumnya, di masa pandemi ini, berkolaborasi dengan lembaga zakat serta yayasan sosial, Layanan Syariah LinkAja dapat membantu sebagai digital crowdfunding/pengumpulan donasi secara digital dan disalurkan kepada yang membutuhkan.

Belum lama ini, Layanan Syariah LinkAja juga meluncurkan Layanan baru yaitu Pendaftaran Haji, yang memungkinkan masyrakat muslim untuk mendaftarkan dirinya untuk menunaikan ibadah haji sekaligus bisa mendapatkan program pembiayaan haji dengan bekerja sama dengan Ammana Fintech dengan nyaman, aman, dan mudah.

Selanjutnya: PPKM Darurat kerek transaksi uang elektronik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi