KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bina Karya (Persero) dan PT Semen Indonesia Tbk atau SIG sepakat berkolaborasi dalam penyediaan bahan bangunan untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Penandatanganan kesepakatan kerja sama dilakukan oleh Direktur Utama SIG, Donny Arsal, dan Direktur Utama Bina Karya, Boyke Prasetyanto di Jakarta. Green Cement SIG menghasilkan emisi karbon lebih rendah dibandingkan semen konvensional, namun dengan kinerja yang setara. Beberapa produk green cement SIG meliputi semen hidraulis untuk infrastruktur, paving porous untuk solusi air tergenang, SpeedCrete untuk beton cepat kering, dan lain-lain.
SIG telah berhasil mengurangi emisi karbon hingga 38% per ton semen. Kerja sama ini mencakup pasokan green cement dan pemanfaatan aset di IKN dan daerah mitra, serta potensi kerja sama lainnya.
Baca Juga: Semen Indonesia dan Bina Karya Kerja Sama Sediakan Green Cement untuk Proyek IKN Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa penandatanganan kerja sama ini mewakili dua proyek besar yaitu IKN yang menjadi simbol komitmen Negara menuju Net Zero Emission, dan komitmen Kementerian BUMN yang mendorong seluruh BUMN di sektornya masing-masing untuk melakukan carbon mapping dan carbon reduction yang terukur. "Dalam konteks penurunan karbon nasional, kita ingin ada upaya dalam proses produksi semen yang sedemikian rupa bisa menghasilkan kekuatan dari sisi kualitas dan mampu menurunkan jejak karbon. Ini menjadi salah satu katalis yang bisa menjadikan SIG sebagai penyedia bahan bangunan dalam kategori green karena menjalankan prinsip-prinsip ESG secara baik," tutur Kartika seperti dikutip dari siaran pers SIG, Jumat (31/5). Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah menambahkan bahwa pembangunan IKN merupakan kerja besar pemerintah untuk memastikan bahwa bangsa Indonesia memiliki cita-cita yang harus diselesaikan.
Baca Juga: Kolaborasi Semen Indonesia dan Astra Tingkatkan TKDN Sparepart Berbasis UKM Sebagai pembina jasa konstruksi, Kementerian PUPR berkewajiban untuk mendorong implementasi prinsip-prinsip konstruksi keberlanjutan, melalui rantai pasok hijau yang utamanya menggunakan produk-produk lokal, produk-produk unggulan, dan produk-produk ramah lingkungan. "Untuk optimalisasi penggunaan semen ramah lingkungan (Non-OPC), kami tidak mungkin bekerja sendirian, perlu kolaborasi dengan banyak pihak termasuk produsen bahan bangunan seperti SIG, kontraktor, maupun pengguna jasa dalam hal ini satuan kerja, atau sektor swasta yang melakukan investasi khususnya di IKN. Kami berharap, bersama SIG dan Bina Karya, kita memastikan kaidah-kaidah pembangunan hijau ini terus dijalankan untuk mewujudkan sinergi positif, dan menghasilkan karya dan manfaat yang besar, spektakuler, dan pastinya memberikan dampak kebaikan untuk semuanya,” ucap Zainal. Kementerian PUPR berharap kerja sama dengan SIG dan Bina Karya dapat mengoptimalkan pembangunan IKN dan proyek lainnya. SIG telah menjadi pemasok bahan bangunan untuk IKN sejak Desember 2022. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi peluang pertumbuhan bisnis bagi SIG di tengah kondisi industri yang mengalami oversupply. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli