Sedikan Layanan Gaji On-demand, Kini Raih Pendanaan Tahap Awal US$ 4,3 Juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kini, startup penyedia layanan gaji on-demand di Indonesia, meraih dana awal sebesar US$ 4,3 juta yang dipimpin oleh East Ventures, dengan partisipasi dari investor lainnya.

Kini akan mengalokasikan dana baru untuk terus membangun rangkaian produk HR-Fintech, dan berinvestasi dalam memperluas kemitraan perusahaan dan penyedia teknologi HR untuk memperkuat solusi HR-Fintech mereka melalui satu API.

Kini didirikan oleh Jordan Fain, Chief Executive Officer dan veteran fintech Indonesia Sidnei Budiman sebagai Chief Technology Officer pada tahun 2021.


“Kami sangat senang dapat bermitra dengan East Ventures dan semua investor kami. Dukungan mereka akan mempercepat misi kami untuk menciptakan hidup yang lebih baik bagi 99% pekerja di Indonesia, terutama bagi para pekerja yang hidup dari gaji ke gaji. Dengan besarnya tenaga kerja kerah biru di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara, kami yakin Kini menghadirkan manfaat baik bagi pemberi kerja maupun karyawan,” kata Jordan.

Baca Juga: Insurtech Rey Dapat Pendanaan Awal Senilai US$ 4,2 Juta

Berdasarkan pengalaman bertahun-tahun di Uber, Jordan menyadari bahwa memperketat siklus pembayaran untuk pengemudi meningkatkan retensi dan akuisisi. Oleh karena itu, Jordan memiliki keyakinan bahwa Kini akan berguna untuk memberdayakan bisnis dalam mengelola tenaga kerja kerah biru dalam skala besar.

Selain itu, jutaan pekerja kerah biru di Indonesia dan Asia Tenggara masih underbanked, hidup dari gaji ke gaji, dan memiliki akses terbatas ke kredit, sehingga rentan terhadap pinjaman predator dari pemberi pinjaman.

Kini hadir menyediakan layanan gaji on-demand (disebut juga sebagai earned wage access atau akses akan gaji yang telah diperoleh) untuk membantu karyawan mengatur keuangan mereka. Melalui teknologi Kini, karyawan dapat memiliki akses langsung ke uang tunai, layanan pembayaran tagihan, serta fitur-fitur termasuk asuransi mikro. 

Platform Kini juga menawarkan fitur tambahan bagi perusahaan untuk membantu mengelola tenaga kerja mereka, termasuk pencairan  insentif atau tunjangan secara instan, voucher diskon, komunikasi, layanan penggajian, dan integrasi API dengan sistem informasi HR dan sistem pelacakan waktu karyawan.

“Kebutuhan akan inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia semakin penting dari sebelumnya. Kami percaya pada misi Kini untuk merevolusi cara jutaan pekerja mengelola uang mereka untuk mencapai kesehatan finansial yang lebih baik. Kami yakin bahwa tim Kini dapat menjadi mitra yang tepat bagi banyak perusahaan di Indonesia,” kata Melisa Irene, Partner East Ventures.

Baca Juga: Great Edu Bidik Pendapatan Rp 68 Miliar Tahun 2022

Sejak didirikan kurang dari setahun yang lalu, Kini mengalami pertumbuhan volume transaksi bulanan rata-rata sebesar 70%. Saat ini, tim Kini yang beranggotakan 10 orang sudah melayani lebih dari 50 perusahaan, termasuk perusahaan-perusahaan besar di industri, seperti ISMAYA GROUP, Asaba, Doku, dan banyak lainnya termasuk berbagai perusahaan publik. Kini juga telah terintegrasi dengan berbagai HRIS terkemuka.

"Kini telah menjadi mitra yang luar biasa bagi bisnis kami, bertindak sebagai jaring pengaman bagi para karyawan kami pada saat dibutuhkan,” kata Amanda, Manajer HR ISMAYA GROUP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi