KONTAN.CO.ID - PASUKAN keamanan Myanmar menembak dan menewaskan sedikitnya 50 pengunjuk rasa pada hari Sabtu (27/3). Ketika pemimpin junta yang berkuasa mengatakan militer akan melindungi rakyat dan berjuang untuk demokrasi. Para pengunjuk rasa atas kudeta militer 1 Februari muncul di jalan-jalan Yangon, Mandalay dan kota-kota lain, menentang peringatan bahwa mereka bisa ditembak "di kepala dan punggung" saat para jenderal negara itu merayakan Hari Angkatan Bersenjata. "Hari ini adalah hari yang memalukan bagi angkatan bersenjata," kata Dr. Sasa, juru bicara CRPH, kelompok anti-junta yang dibentuk oleh anggota parlemen yang digulingkan, kepada sebuah forum online.
Sedikitnya 50 pengunjuk rasa tewas saat peringatan Hari Angkatan Bersenjata Myanmar
KONTAN.CO.ID - PASUKAN keamanan Myanmar menembak dan menewaskan sedikitnya 50 pengunjuk rasa pada hari Sabtu (27/3). Ketika pemimpin junta yang berkuasa mengatakan militer akan melindungi rakyat dan berjuang untuk demokrasi. Para pengunjuk rasa atas kudeta militer 1 Februari muncul di jalan-jalan Yangon, Mandalay dan kota-kota lain, menentang peringatan bahwa mereka bisa ditembak "di kepala dan punggung" saat para jenderal negara itu merayakan Hari Angkatan Bersenjata. "Hari ini adalah hari yang memalukan bagi angkatan bersenjata," kata Dr. Sasa, juru bicara CRPH, kelompok anti-junta yang dibentuk oleh anggota parlemen yang digulingkan, kepada sebuah forum online.