Sedikitnya 9.700 Penduduk Gaza Tewas dalam Sebulan Terakhir



KONTAN.CO.ID - Kementerian Kesehatan Palestina pada hari Minggu (5/11) melaporkan sedikitnya 9.770 penduduk Palestina telah kehilangan nyawa akibat serangan brutal militer Israel sejak 7 Oktober lalu. Di antara jumlah itu, sedikitnya 4.008 adalah anak-anak.

Pada Minggu sore waktu setempat, Israel kembali melancarkan serangan udara yang menghantam beberapa rumah di dekat sebuah sekolah di kamp pengungsi Bureji di Gaza tengah, menewaskan sedikitnya 13 orang.

Kamp yang dihuni oleh sekitar 46.000 orang itu juga diserang pada hari Kamis lalu.


Itu juga menjadi kamp pengungsi ketiga yang terkena serangan udara Israel dalam 24 jam terakhir hingga hari Minggu. Mengutip Al Jazeera, lebih dari 50 warga Palestina tewas dalam serangan di kamp pengungsi al-Maghazi dan Jabalia di Gaza.

Baca Juga: Usulan Gencatan Senjata Ditolak, Hamas Siapkan Taktik Untuk Jebak Israel Di Gaza

Serangan Sistematis Terhadap Kamp Pengungsi

Kamp Bureji terletak di zona evakuasi yang seharusnya telah steril dari warga sipil. Militer Israel mendesak warga sipil Palestina untuk mencari perlindungan karena mereka memfokuskan serangan militernya ke utara.

Israel terus menjatuhkan selebaran yang berisi perintah kepada penduduk Gaza untuk pergi ke selatan Gaza. Kerumunan orang terlihat berjalan kaki pada hari Minggu, menyusuri jalan raya utama dengan hanya membawa apa yang bisa mereka bawa. Banyak dari mereka juga menggunakan kereta keledai untuk membawa logistik.

Al Jazeera menyebut ada serangan sistematis terhadap kamp-kamp pengungsi Gaza yang dilakukan oleh pasukan Israel.

Baca Juga: UNICEF: Sekitar 420 Anak-Anak Terbunuh dan Terluka di Gaza Setiap Harinya

"Serangan udara yang berulang-ulang terhadap kamp-kamp pengungsi di Gaza tengah dan selatan adalah alasan mengapa masyarakat tidak menganggap serius pengumuman Israel yang menjamin koridor aman untuk melakukan perjalanan ke selatan," ungkap Hani Mahmoud dari Al Jazeera.

Sementara itu, PBB melaporkan 1,5 juta orang kini menjadi pengungsi internal di Gaza dari total populasi 2,3 juta jiwa yang ada.

Israel mengatakan pihaknya menargetkan pejuang dan aset Hamas, menuduh kelompok tersebut menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia. Kritikus mengatakan serangan Israel tidak proporsional, mengingat banyaknya warga sipil yang tewas.