KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), anak usaha PT Hutama Karya (Persero), telah menyelesaikan konstruksi Jembatan Sei Wampu pada Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan Ruas Binjai – Langsa. Jembatan juga telah melalui Uji Laik Fungsi (ULF) pada Jumat-Minggu (18-20/08/2023) oleh Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Pembangunan Jembatan Balai Jembatan.
Baca Juga: Atasi Macet, Pemerintah Buka Sementara Jembatan Sei Mampu di Langkat Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menjelaskan, serangkaian kegiatan ULF Jembatan Sei meliputi uji beban dinamis dan uji beban statis. Uji dinamis dilakukan dengan dua metode yakni metode impuls (menggunakan lebih kurang 20 truk dan alat uji exciter) serta ambient, dan dilakukan dua kali yakni uji dinamis awal dan uji dinamis akhir. "Sementara, uji dinamis awal dilakukan sebelum uji beban statis sedangkan dinamis akhir dilakukan setelah uji beban statis,” ujar Tjahjo, dalam siaran pers, Kamis (31/8). Dia memerenci, uji beban statis dilakukan dengan tiga skema, yang terdiri dari penilaian lendutan maksimum dengan bentang utama, penilaian regangan maksimum pada momen lentur negatif, dan penilaian rotasi yang dihasilkan dari pembebanan asimetris. Saat ini HKI tengah menunggu hasil ULF dari Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Pembangunan Jembatan Balai Jembatan.
Baca Juga: Anak Usaha Hutama Karya Menggeber Pembangunan Tol Trans Sumatra Jembatan Sei Wampu sendiri merupakan jembatan rangka baja menerus terpanjang di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang dibangun HKI dan terletak di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Memiliki total bentang 231 meter, dengan main span sepanjang 130 meter tanpa pilar di tengahnya, Jembatan Sei Wampu yang termasuk dalam tipe
continuous truss bridge ini memiliki rangka baja berwarna merah, yang berpotensi menjadi ikon baru JTTS di Sumatra Utara. Direktur Operasi III PT Hutama Karya Infrastruktur Selo Tjahjono menambahkan, kegiatan ULF dilakukan untuk menguji hasil konstruksi HKI terhadap spesifikasi dan persyaratan desain yang sudah mendapatkan persetujuan dan sertifikasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). "Harapannya, Jembatan Sei Wampu serta Jalan Tol Ruas Binjai Langsa – Seksi Binjai – Pangkalan Brandan dapat menjadi akses mobilitas yang aman dan menjadi akselerator perekonomian di Sumatra Utara,” ujar Selo.
Baca Juga: Kementerian PUPR Targetkan Pembangunan Jalan Nasional Baru Sepanjang 354 km di 2022 Sampai dengan saat ini, progres pembangunan Jalan Tol Binjai - Pangkalan Brandan per akhir Agustus 2023 mencapai 79,628%. Jalan Tol Binjai - Pangkalan Brandan memiliki main road sepanjang 57 km dan memiliki kecepatan rencana 100 km/jam. Jika Tol Binjai - Pangkalan Brandan tersambung sepenuhnya, maka waktu perjalanan dari Binjai - Pangkalan Brandan yang semula 90 menit akan terpangkas menjadi 48 menit. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto