KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon emiten di bidang perhotelan, PT Puri Sentul Permai Tbk (
KDTN), mengintip peluang bisnis dari gencarnya pembangunan infrastrutkur jalan tol. Pemilik Kedaton 8 Hotel ini siap menggenjot ekspansi pengembangan hotel di rest area. Direktur Utama Puri Sentul Permai Xaverius Nursalim melihat, prospek bisnis hotel di rest area cukup menjanjikan seiring dengan ramainya pengguna jalan tol. Kebutuhan hotel transit diproyeksikan tumbuh baik dari masyarakat yang sedang dalam perjalanan jauh maupun untuk menopang pariwisata. "Ketika orang-orang melihat bisnis hotel di kota dan tempat wisata, transit hotel yang di jalan tol punya peluang yang luar biasa. Ini yang belum banyak diintip orang, peluang yang tidak boleh diabaikan," terang Xaverius dalam konferensi pers yang digelar Sabtu (29/10).
Baca Juga: Ada 11 Perusahaan Mengantre IPO, Cermati Sektor dan Calon Emiten Berikut ini Menurut Xaverius, pengembangan hotel di rest area juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Selain itu, regulasi mengenai hotel dan destinasi wisata di rest area tipe A juga sudah diwadahi dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 28 Tahun 2021. Menangkap peluang tersebut, Puri Sentul Permai pun serius menggarap bisnis hotel rest area. Puri Sentul memasang target untuk membangun setidaknya 30 hotel rest area dalam lima tahun ke depan. Meski begitu, Xaverius menegaskan pihaknya tidak akan sembrono dalam melakukan ekspansi. Terlebih, hotel transit di rest area merupakan bisnis baru sehingga pengembangannya memerlukan perhitungan yang matang. Investasi yang dibutuhkan untuk membangun hotel rest area sekitar Rp 5 miliar - Rp 6 miliar per unit, dengan masa pembangunan antara enam hingga tujuh bulan. Ekspansi akan digelar secara bertahap, dengan target penambahan lima hotel hingga tahun 2023 yang berlokasi di Jalan Tol Trans-Jawa. Puri Sentul Permai pun mengklaim sebagai pelopor hotel rest area dengan pengoperasian K8 Xpress Hotel pada bulan Maret 2022, berlokasi di rest area KM 19 ruas tol Jakarta – Cikampek. Xaverius mengatakan, pengunjung sudah cukup ramai dengan tingkat okupansi sekitar 50%. Adapun, K8 Xpress Hotel memiliki 12 kamar dan dua meeting room dengan operasional berbasis teknologi manless check in dan sistem cashless.
Cara Dana Lewat IPO
Untuk memuluskan rencana ekspansi tersebut, Puri Sentul Permai sedang menggalang dana di pasar modal melalui penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO). Komisaris Utama Puri Sentul Permai, Au Bintoro, mengatakan bahwa saham IPO yang ditawarkan KDTN mendapatkan animo positif dari pelaku pasar. Menurutnya, ada 4.435 investor yang ikut berpartisipasi dalam masa penawaran awal yang digelar 20-26 Oktober 2022. Lewat hajatan IPO ini, KDTN berpotensi mengumpulkan dna sebesar Rp 37,5 miliar, dengan menawarkan harga Rp 150 per lembar saham. Merujuk prospektus awal, dalam IPO ini Puri Sentul Permai menawarkan sebanyak-banyaknya 250 juta saham baru.
Baca Juga: Ekspansi Hotel di Rest Area Jalan Tol, Begini Strategi Puri Sentul Permai Sebelum IPO Jumlah itu setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Harga penawaran saat masa book building berkisar antara Rp 140 - Rp 160 per saham, sehingga berpotensi menghimpun dana Rp 35 miliar hingga Rp 40 miliar. Sekitar 86,56% dana yang didapat dari IPO akan dipakai untuk pengembangan usaha dalam bentuk pembangunan lima K8 Xpress Hotel baru. Rencananya masing-masing akan memiliki sekitar 12 kamar denga dua fasilitas ruang meeting. Dengan rincian lokasi: (1) Hotel K8 Xpress pada rest area KM 166 tol Cipali. Pembangunan ditargetkan pada kuartal IV 2022 dan akan selesai pada kuartal II 2023. (2) Hotel K8 Xpress pada rest area KM 164 tol Cipali. Pembangunan ditargetkan pada kuartal IV 2022 dan akan selesai pada kuartal II 2023 (3) Hotel K8 Xpress apda rest area KM 439+400 (A) di Jalan Tol Semarang Solo. Untuk pembangunan hotel ini, KDTN telah membuat nota kesepahaman (MoU) dengan rencana pembangunan pada kuartal II 2023 dan targetkan selesai di kuartal IV 2023. (4) dua Hotel K8 Xpress lainnya sedang dalam tahap penjajakan MoU, yang diperkirakan akan selesai paling lambat pada April 2023. Selanjutnya, sekitar 5,97% dana hasil IPO akan dipakai untuk membangun dua suite room di Kedaton 8 Family Hotel, Sentul. Pembangunan direncanakan selesai pada kuartal IV 2022. Lalu, sekitar 2,99% dari dana hasil IPO akan dipakai untuk pengembangan management system dan IT. Sebagai pengembangan aplikasi self check-in untuk lima lokasi K8 Xpress Hotel baru dan sistem IT di Kedaton 8 Hotel Sentul. Kemudian, 4,48% dana IPO akan dipakai untuk modal kerja seperti penyediaan perlengkapan kebutuhan hotel, biaya marketing dan promosi, serta biaya pelatihan dan operasional kantor lima hotel Kedaton Xpress baru.
Bersamaan dengan IPO, Puri Sentul Permai juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 50 juta waran atau setara 5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Waran Seri I merupakan efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan pembelian saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 25 per saham, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 180 setiap saham. Dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional. Dalam hajatan IPO ini, PT Victoria Sekuritas Indonesia akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia berlangsung pada 7 November 2022. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi