KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal segera kedatangan emiten baru dari sektor konsumer non-siklikal di Januari 2025, yaitu PT Raja Roti Cemerlang Tbk. Calon emiten yang bakal menggunakan kode saham BRRC itu tengah bersiap melakukan penawaran harga saham perdana atawa
initial public offering (IPO) sebanyak-banyaknya 291,5 juta saham, atau setara dengan 30,01% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Melansir prospektus, perseroan membuka harga penawaran awal di kisaran Rp 200 - Rp 210 per saham. Sehingga, perseroan berpotensi mengantongi nilai penawaran umum perdana saham sebanyak-banyaknya Rp 61,21 miliar.
NH Korindo Sekuritas Indonesia pun bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO BRRC.
Baca Juga: Perusahaan EBT Hero Global Investment (HGII) Gelar IPO, Incar Dana Rp 299 Miliar Dalam hajatan ini, BRRC secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 145,75 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan. Ini setara dengan sebanyak-banyaknya 21,43% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan. “Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan,” ujar manajemen dalam prospektus IPO BRRC, Rabu (18/12). Setiap pemegang 2 Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 1 Waran Seri I di mana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 1 tahun. Waran Seri I adalah efek yang diterbitkan oleh BRRC yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan Saham Biasa Atas Nama perseroan yang bernilai nominal Rp 25 per saham dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp 210 per saham. Ini dapat dilaksanakan setelah 6 bulan sejak Tanggal Waran Seri I diterbitkan sampai dengan 6 bulan berikutnya, yang berlaku mulai 9 Juli 2025 sampai dengan tanggal 9 Januari 2026. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kedaluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang lagi.
Baca Juga: 96 Perusahaan Antre IPO dengan Nilai Tembus Rp 20,41 Triliun “Total dana dari Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 30,60 miliar,” papar manajemen. Seluruh dana yang diperoleh dari IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, sebesar 100% akan digunakan untuk modal kerja. Penggunaannya untuk modal kerja itu meliputi peningkatan stock bahan baku, termasuk biaya operasional yang terdiri dari biaya tenaga kerja dan energi, yaitu gas dan listrik. Modal kerja tersebut digunakan oleh BRRC untuk mendukung pertumbuhan penjualan produk. “Sedangkan, dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja, yaitu persediaan bahan baku dan biaya operasional,” ungkapnya.
Masa penawaran awal (
bookbuilding) digelar pada 18-20 Desember 2024. Masa penawaran umumnya diperkirakan pada 3-7 Januari 2025. Lalu, pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Januari 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari