Segera IPO, Widodo Makmur Perkasa terapkan prinsip ESG dalam optimalkan bisnis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia. WMP merupakan perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods dan komoditas agrikultur yang terintegrasi secara holistik dengan lima lini bisnis yakni livestock, meat processing, poultry, commodity, serta construction & energy.

Selain mengedepankan integrasi antara kelima lini bisnisnya, WMP juga telah menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam proses bisnis, serta menjadikan berbagai inisiatif ESG ini sebagai katalis dalam proyeksi pertumbuhannya ke depan.

Berbagai inisiatif yang telah dijalankan oleh WMP antara lain instalasi panel surya pada berbagai fasilitas milik perusahaan untuk mendukung kebutuhan energi dalam aktivitas operasional, serta pengembangan fasilitas pengolahan limbah peternakan menjadi biofertilizer dan energi biogas untuk mendukung kebutuhan dari perkebunan jagung yang akan dikembangkan oleh perusahaan.


Tumiyana, CEO Widodo Makmur Perkasa menjelaskan, instalasi panel surya pada fasilitas WMP dibagi menjadi tiga tahap, instalasi tahap pertama dan fase pertama telah selesai dilaksanakan pada Oktober lalu. 

Baca Juga: Emiten poultry mencetak pertumbuhan signifikan, simak rekomendasi sahamnya

Tahap pertama ini akan dibagi menjadi 3 fase, dimana fase pertama telah selesai dijalankan dan akan dilanjutkan dengan fase kedua dan ketiga yang di targetkan rampung pada semester pertama tahun 2022.

Pada instalasi tahap pertama ini, WMP menargetkan instalasi panel surya dengan kapasitas 37,7 MWp dari total rencana perusahaan untuk mengaplikasikan infrastruktur panel surya dengan total kapasitas 158 MWp, di seluruh fasilitas produksinya.

Sementara itu, WMP juga telah mengoperasikan fasilitas pengolahan limbah peternakan menjadi biofertilizer dan energi biogas. WMP menargetkan ke epannya akan mampu untuk menghasilkan 21.528 m3 energi biogas per hari, melalui fasilitas pengolahan limbah yang sedang dikembangkan oleh Perusahaan.

“Prinsip ESG ini memang menjadi salah satu pedoman utama kami dalam menjalankan bisnis di sektor pangan ini," katanya dalam press conference, Rabu (10/11).

Ia melanjutkan WMP tidak hanya akan berfokus kepada pertumbuhan bisnis serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham perusahaan nantinya.

Selain itu WMP juga memiliki komitmen untuk menyerap hasil produksi para petani maupun petani lokal di sekitar fasilitasnya, serta menjalankan berbagai program pembinaan maupun pelatihan bagi para pelaku industri pangan generasi muda di Indonesia yang terpusat di Joglo Tumiyono, Klaten, Jawa Tengah.

Meskipun WMP saat ini sedang dalam proses mengembangkan perkebunan jagung di beberapa lokasi di seluruh penjuru Indonesia guna meningkatkan cost efficiency terutama dalam suplai bahan baku pakan peternakan, namun WMP berkomitmen untuk mengalokasikan suplai 45% dari kebutuhan bahan baku pakannya wajib diserap dari hasil pertanian warga sekitar maupun petani lokal untuk dapat tetap menjaga keseimbangan perekonomian rakyat di area aktivitas Perusahaan.

“Kami merancang integrasi bisnis yang memungkinkan kami untuk melibatkan berbagai stakeholders, khususnya para peternak dan petani muda di Indonesia," tambah Tumiyana.

Ia menambahkan penerapan energi terbarukan serta pengolahan limbah yang dilakukan juga tidak semata untuk menghasilkan efisiensi operasional, namun juga guna menjaga keberlanjutan ekosistem alam di Indonesia.

Selanjutnya: Masih ada 28 calon emiten akan IPO, perusahaan aset skala besar mendominasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi